Siang yang cukup gerah. Seorang teman datang dengan wajah kusut berkeringat.
“Ampun, ampun, ampun!”
“Ada apa?” Kaget bukan main saya. Belum duduk belum bersalaman ia langsung menumpahkan keluh dan kesah.
“Ampun. Ini sudah bukan soal macet!”
“Kamu bicara soal apa? Ayo duduk dulu!”
“Ampun. Masyarakat yang terdidik, perilakunya pasti terdidik. Inilah akibat pendidikan yang dibatasi dalam ruang kelas.”
“Ooo…kamu bicara pendidikan?”
“Bukan. Aku bicara kemacetan.”
“Tadi barusan omong pendidikan dan ruang kelas.”
“Iya. Pendidikan…eh…sekolah salah mendidik perilaku. Jadinya macet dimana-mana. Ampun.”
Saya geleng-geleng kepala menyaksikan tingkahnya. “Jadi sekolah itu mengakibatkan kemacetan?”