Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online sedang berlangsung. Saya angkat topi bagi pelaksanaan PPDB online Kab. Jombang, yang memasuki tahap seleksi pengumuman peringkat sementara SMAN, belum ada kendala teknis yang mencemaskan.
Setiap saat, mulai tanggal 26 – 29 Juni 2016, bersama anak saya yang mendaftar SMAN, saya memantau perkembangan peringkat sementara. Pemantauannya tergolong mudah dan cepat. Melalui gadget yang tersambung secara online, kita dapat melihat peringkat pendaftar yang terus berubah. Terobosan teknologi yang cukup membantu dan memudahkan para pendaftar untuk mengukur tingkat kemungkinan diterima atau tidak di sekolah yang dituju.
Saya menilai PPDB online yang tidak terkendala oleh persoalan teknis jaringan IT dapat menciptakan transparansi dan akuntabilitas. Publik dapat memantau dan mengontrol proses penerimaan peserta didik baru secara obyektif dan terbuka. Pagu setiap sekolah pun ditampilkan secara tertulis.
Di Jombang pagu SMAN 1 Jombang kapasitasnya 216; SMAN 2 Jombang 240; SMAN 3 Jombang 240. Pagu SMAN yang berada di kecamatan pun bisa dilihat. Diharapkan, tidak ada lagi praktek jual beli kursi siswa baru yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah atau guru. Anak pejabat pun silahkan bersaing secara terbuka.
Kita bisa memantau perkembangan nilai rata-rata para pendaftar di setiap SMAN. Pada 28 Juni 2016, SMAN 1 Jombang nilai terendah 72.650, tertinggi 82.500, dengan nilai rata-rata 75.125. SMAN 2 Jombang nilai terendah 80.875, tertinggi 93.625, dengan nilai rata-rata 84.832. Kita pun mengetahui sebaran nilai yang terus bergerak di setiap SMAN sampai waktu pengumuman tiba.
Sampai hari ini, 28 Juni, posisi anak saya cukup aman karena dari 240 pendaftar SMAN 2 Jombang, ia berada di peringkat 14. Peringkat tengah ke bawah memang direpotkan oleh masih terus berubahnya peringkat sementara calon siswa baru, yang di hari berikutnya bisa drastis menurun.
Namun, memang inilah fakta pendidikan kita hari ini. Nilai Ujian Nasional (NUN) dan nilai TPA UKD dipakai untuk menentukan peringkat dan keberhasilan calon siswa masuk ke SMAN yang dituju. Kemampuan kognitif akademik masih mendominasi jalur penerimaan peserta didik baru, meskipun terbuka dua jalur lainnya, yaitu jalur siswa berprestasi dan jalur keluarga miskin.
Wacana Akademik
Penerimaan peserta didik baru berwacana akademik ini akan membentuk peta kognitif antar sekolah. Melihat nilai rata-rata calon peserta didik baru sampai hari ini, dapat dipastikan SMAN 2 Jombang akan dihuni oleh siswa yang memiliki kemampuan kognisi akademik lebih tinggi dibanding SMAN lainnya. SMAN 2 Jombang akan (selalu) menjadi primadona dan incaran mereka yang memiliki keunggulan di bidang akademik. Kesan sebagai sekolah primadona kognitif apabila berhasil dipertahankan dalam waktu yang cukup lama akan membentuk citra yang sangat melekat. Sekolahnya anak-anak pintar.
Bagaimana dengan sekolah yang belum berhasil membentuk citra dirinya sebagai sekolah primadona? Dengan berlapang dada mereka akan menerima sebagai sekolah dengan citra akademik kelas dua, kelas tiga, dan seterusnya.
Padahal, citra akademik yang berkembang di penilaian publik tidak selamanya tepat. Pasalnya, kepala sekolah, sebagai salah satu penentu keberhasilan sekolah melalui pola kepemimpinannya, harus siap diganti dan dipindah ke sekolah lain.