Saya paham, para sahabat pengabdi di Bajulmati bukan sosok yang cengeng. Mereka sudah matang ditempa oleh berbagai kendala, kesulitan, hambatan, tantangan. Bahkan pun pada situasi tertentu, nyawa menjadi taruhan. Saya menulis semua ini sebenarnya untuk meyakinkan diri saya sendiri bahwa bangsa Indonesia dihuni oleh manusia-manusia tangguh. Manusia-manusia cahaya yang menerangi kegelapan di siang hari.
Selamat berjuang, Sahabat. Di lingkaran kami saling mengikat keteguhan. Di lingkaran kami saling mengucapkan, “Aku cinta padamu.” []
Achmad Saifullah Syahid
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!