Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersemayam di Jantung Ramadhan

14 Juni 2016   21:54 Diperbarui: 14 Juni 2016   22:07 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber: baltyra.com"][/caption]

Dia tidak mengabarkan puasanya pada dunia. Dicaci dan diguyur hina dia diam mengatup mulut. Berkata, "Aku sedang puasa" - pun tidak.

Dia tidak hendak memamerkan puasa pada dunia. Untuk apa bergagah perkasa atau memasang tampang melas di hadapan fana yang hanya butuh satu kibasan saja untuk melenyapkannya.

Dia puasa sepanjang hidup. Mengambil secukupnya dari apa saja yang sangat mungkin untuk dikuasai seluruhnya. Menggenggam hanya dengan tiga jari di saat ia sanggup mengerahkan sepuluh jarinya.

"Ini dunia aku talak tiga!" Dalam hati ia berseru lantang. Dunia hanyalah ladang untuk menanam. Panen raya bukan tujuan. Bahkan tidak memanen atau orang lain yang merayakan panen raya atas tumbuhan yang ditanamnya, ia rela dan tersenyum.

Dia bersemayam di jantung Ramadhan. Limpahan cahaya menyinari ubun-ubunnya. Menuntun gerak dan laku hidup. Bercengkerama bersama segolongan manusia yang air mata tangisnya mengaliri sungai di surga.

Dia Ruh tanpa wujud tanpa rupa. Sesekali menyapa kita yang tegang memperdebatkan perda. Yang bergunjing siapa muslim siapa kafir.

Dia adalah hening yang disembunyikan dari kata-kata.

Jagalan 140616

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun