Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membongkar "Pagar Monopoli" Sekolah

3 Mei 2016   13:05 Diperbarui: 3 Mei 2016   16:38 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemahaman yang menyamakan pendidikan dengan sekolah belum terurai. Jumbuh. Anak-anak kita memang tersekolahkan, namun hadir pertanyaan kritis: apakah mereka makin terdidik? Jika demikian, apa beda antara Wajib Belajar dengan Wajib Sekolah? Membicarakan pendidikan selalu direduksi membahas persekolahan.

Dan lagi-lagi saya tetap memelihara sikap optimis. Tema Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2016 adalah Pendidikan sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila. “Kata kunci dari tema tersebut adalah “Gerakan”,” ungkap Anies R. Baswedan. “Pendidikan harus dipandang sebagai ikhtiar kolektif seluruh bangsa. Karena itu pendidikan tidak bisa dipandang sebagai sebuah program semata. Kita harus mengajak semua elemen masyarakat untuk terlibat.”

Gerakan pendidikan yang dicanangkan itu mengingatkan kita pada Tri Pusat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara: masyarakat, keluarga, perguruan (persekolahan). Tiba saatnya sekolah mengakhiri monopoli pendidikan. Keluarga sebagai pusat pendidikan informal diakomodasi. Para birokrat pendidikan jangan lagi bersikap diskriminatif terhadap pendidikan berbasis komunitas yang diselenggarakan masyarakat.

Gerakan pendidikan ini akan melahirkan generasi yang bukan hanya terpelajar melainkan generasi yang terdidik dan tercerahkan. Saya kok optimis. Anda? []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun