DI PINTU DOA
Tak akan ada gerimis bermuara di mataku
Meski mendung cakrawala samarkan jejak mimpi
Karena aku hanya menafsir cuaca dalam rumus syukur
Dan musim gugur dosa kuarsir dari kalender kufur
Bagiku, tak akan ada panas bertungku di cekung kalbu
Karena semua telah menjadi telaga
Di hamparan beningnya kulayarkan pikir
Di kedalaman lubuknya kuselamkan dzikir
Di pintu doa yang kupahat dengan taubat
Aku ingin masuk di suasana Syurga tanpa sekat
Segalanya halal tanpa syarat
Segalanya indah tanpa madharat
Di pintu doa dengan ribuan aroma takdir
Tak ingin kusiabak gelapnya tabir
Hanya kupasrahkan gema takbir
Bersama barisan lurus para musafir
Bekasi, 18 Nopember 2024
SYAUK
Aku rindu pada gugur bunga randu
Tanpa mengenal musim, yang mesti rebah bermukim
Serupa keakuan jatuh pada ayat-ayat suluh
Menakar sesal hidup serba asal
Aku rindu pada bintang di ketinggian
Tempat mimpi menjangkau hakiki
Dan cahaya menerangi segala cuaca
Muda bermaruah tua berkaromah
Aku rindu padaku
Dengan-Nya tak berjarak
Dalam sabar yang semarak
Aku rindu padamu
Saat terpisah menyuguhkan resah
Pada kepergian memastikan kepulangan