Mohon tunggu...
Achmad Nabil
Achmad Nabil Mohon Tunggu... Desainer - Belajar tersenyum saat kecewa

Nama saya achmad nabil asal desa takerharjo kecamatan solokuro kabupaten lamongan. Lulusan MI TANMA takerharjo > MTS TANMA takerharjo > MA TABAH kranji > dan sekarang kuliah di IAIN jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengantar Studi Islam

15 September 2019   23:54 Diperbarui: 26 Oktober 2019   09:33 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memahami Studi Islam

Istilah Studi Islam dalam bahasa Inggris adalah Studi Islam , dan dalam bahasa Arab adalah Dirasat al-Islam . Ditinjau dalam arti bahwa Studi Islam sederhana untuk memahaminya sebagai "studi Islam". Konsep Studi Islam sebagai studi Islam memiliki ruang lingkup makna dan makna yang luas. pengalaman, serta perbedaan lainnya, formulasi dan penggunaan yang mereka hasilkan juga akan berbeda.

Selain itu, kata Studi Islam itu sendiri adalah kombinasi dari dua kata, yaitu kata Studi dan kata Islam. Kata studi memiliki banyak makna, Studi adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi, mendapatkan pemahaman yang lebih besar, atau meningkatkan keterampilan seseorang.

Sementara kata Islam sendiri memiliki makna dan makna yang jauh lebih kompleks. Kata Islam berasal dari kata Aslama yang penurut dan patuh. Kata ini berakar pada kata silm yang berarti aman, sejahtera, dan damai.

Terminologi Islam sebagaimana ditafsirkan oleh para ulama dan ulama sangat berbeda tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Salah satu definisi definisi Islam adalah wahyu Allah yang diberikan kepada nabi Muhammad Saw.

Sementara Studi Islam secara luas dikenal sebagai istilah Studi Islam, itu dapat secara sederhana dinyatakan sebagai upaya untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Studi Islam sebenarnya tidak hanya dipraktikkan oleh umat Islam, tetapi juga dipraktikkan oleh orang-orang di luar Islam.

Studi Islam oleh umat Islam sendiri tentu saja sangat berbeda dalam tujuan dan motivasi daripada yang dipraktikkan di luar komunitas Muslim. Dari Islam, studi Islam bertujuan untuk memahami dan memperdalam serta mendiskusikan ajaran Islam sehingga mereka dapat mempraktikkan dan mempraktikkannya dengan benar. Sementara di luar Islam, studi Islam bertujuan untuk mempelajari seluk-beluk agama dan praktik keagamaan yang berlaku di kalangan Muslim, yang murni ilmiah. Tetapi sama seperti ilmu agama dan praktik agama Islam bias atau digunakan untuk tujuan tertentu, baik positif maupun negatif.

  1. Ruang lingkup Studi Islam

    Menurut Muhammad Nur Hakim, tidak semua aspek agama, terutama Islam, bisa menjadi objek studi. Dalam konteks Studi Islam, ada aspek-aspek tertentu dari Islam yang dapat menjadi objek studi, yaitu:

    1.      Islam sebagai doktrin tuhan yang kebenarannya kepada para mualaf adalah final, dalam arti absolut, dan diterima apa adanya.

    2.      Sebagai gejala budaya yang berarti segala sesuatu yang merupakan ciptaan manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman masyarakat tentang doktrin agama mereka.

    3.      Karena interaksi sosial adalah realitas umat Islam.

    Sedangkan menurut Muhammmad Amin Abdullah ada tiga bidang ilmu keislaman yang bisa menjadi objek kajian Islam:

    1.      Bidang praktik kepercayaan dan pemahaman wahyu yang telah ditafsirkan dengan cara ini oleh para sarjana, pemimpin opini publik secara umum. Bidang praktik ini sebagian besar tanpa klarifikasi dan klarifikasi pengetahuan teoretis yang dipertaruhkan di sini sebagai pengalaman.

    2.         Bidang teori ilmiah yang dirancang dan dirumuskan secara sistematis oleh para ilmuwan, cendekiawan, dan cendekiawan sesuai dengan bidang studi masing-masing. Apa yang ada di bidang ini sebenarnya tidak lain adalah "teori" sains Islam, baik secara deduktif dari nash-nash atau teks wahyu, atau induktif dari praktik keagamaan yang hidup di zaman kenabian, teman, teman, dan semua sepanjang sejarah komunitas Muslim di mana pun mereka berada.

    3.      Studi sastra paling populer disebut metadiscourse, tentang sejarah perkembangan teori-teori yang dikembangkan oleh para cendekiawan dan cendekiawan di lapisan kedua. Area lapisan ketiga yang kompleks dan canggih inilah yang benar-benar dicakup oleh filsafat ilmu Islam.

    Sedangkan menurut M.Atho 'Mudzhar menyatakan bahwa objek kajian Islam adalah substansi ajaran Islam, seperti pulpen, yurisprudensi dan sufisme. Dalam hal ini agama lebih merupakan studi budaya karena mengakui bahwa pengetahuan Islam semacam ini adalah salah satu formula dari doktrin yang dirumuskan oleh para pengikutnya yang berasal dari wahyu Allah melalui proses penawaran dan refleksi

  2. Kedudukan pengantar studi islam di antara mata kuliah iain

    Dalam suatu pembelajaran di butuhkan suatu metode. metodologi dapat di artikan sebagai sesuatu pembahasan konseb pemikiran sebagai metode yang terkait dalam suatu sistem pengetahuan.

    Studi islam merupakan pandangan dalam bahasa manusia pada umumnya sebagai peninjau kemasyarakatan, dan sekumpulan pembelajaran keagamaan Kedudukan pengantar studi islam di antara mata kuliah iain. Mungkin bagi kita yang mempelajari atau mendalami ilmu agama, Pengantar studi islam sangatlah penting karna mempelajari ilmu / kajian islam tidak bisa dengan asal - asalan harus mengetahui sumbernya atau alasanya, bukan berarti mata kuliah lain tidak penting, semua mata kuliah juga mempunyai dasar teori, tetapi juka di fikir lagi, mata kuliah iain juga mendasar pada ilmu agama / syariat pada intinya. Kedudukan pengantar studi islam sangat penting karena mempelajari kajian secara mendalam, dan kita sebagai umat islam tidak hanya mempelajari yang umum saja tetapi juga yang sebagai pedoman kita

  3. Islam sebagai objek kajian

    Islam pada hakikatnya mengajarkan kepada umatnya sebuah kehidupan yang dinamis serta progresif,dan menghormati serta menghargai sebuah akal pikiran dengan jalan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

    Sebagai objek kajian dan dalam mengkaji islam,tentu kita harus berpedoman pada dua otentiknya yakni Al-qur'an dan hadis.

    Islam dalam berbagai dimensinya yang melahirkan berbagai jenis pengetahuan islam (ulumul islam) seperti teologis,filsafat islam,ulumul qur'an dan hadis,dan ilmu-ilmu syariah.

    Jadi,mengkaji islam sebagai pemikiran berarti mempelajari apa yang dipahami oleh pemikiran yang telah mengkaji ajaran islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun