Sudah hampir setengah jam aku mengelilingi isi dari bangunan ini, namun belum ada seorangpun yang kutemui. Halaman belakang dari gedung ini belum terlihat, karena besarnya bangunan terbengkalai ini, membuatku susah untuk menemukan halaman belakangnya. Lalu seketika aku melihat ada lorong panjang, yang ujung dari lorong itu terdapat pancaran sinar matahari. Karena rasa penasaranku, dan data laptopku yang diretas, kuberanikan diriku untuk menyusurinya. Dalam hatiku ada hal aneh yang kurasakan, namun aku belum dapat kusadari. Ternyata halaman belakang gedung ini tidak begitu luas, dan dikelilingi dengan dinding tembok yang tinggi sebagai pagarnya. Akupun membalikkan badan, karena aku merasa tak menemukan apapun. Aku membalikkan badan, lalu ada benda tumpul menghantam kepalaku. Kini aku tergeletak tak berdaya, dan tak sadarkan diri.
 Akupun terbangun, dengan kepala masih sangat sakit, kulihat langit sudah dalam keadaan gelap gelap. kini baru kusadari ternyata lorong itu sama persis seperti yang ada dimimpiku, lalu kucoba meraih handphone di saku celanaku. Kucoba mencari kontak yang bisa kuhubungi. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam lorong yang gelap, yaitu suara benda yang diseret, dan langkah kaki seseorang. Seseorang itu keluar dari lorong dengan menyeret tongkat baseball, wajahnya perlahan mulai Nampak oleh pancaran sinar rembulan. Betapa terkejutnya aku, ternyata orang itu adalah seorang pengemis yang biasa dipinggir jalan. Akupun teringat dengan handphoneku, lalu kucari kontak yang kiranya bisa kuhubungi, ada nama Sofy yang Nampak di kontakku. Disatu sisi pengemis itu semakin dekat menuju padaku. Dan tak pernah kusangka yang ada dimimpi kini ada didepanku. Segera kutelfon Sofy dengan baterai handphone tersisa 5 persen. Alangkah lebih terkejutnya aku, ada suara telfon berbunyi dari belakang pengemis itu. Dan orang itu keluar dari dalam lorong yang gelap. Dengan begitu terkejut dan bingung, karena orang itu adalah Sofi. Dan kini pengemis itu tepat didepan wajahku mengayunkan tongkat baseball itu. Dan bruuk...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H