ilustrasi : Gizmologi.ID
Padal tanggal 11 maret 2020 lalu bertempat di jenewa, swiss. Direktur jendral who tedros ghebreyesus, mengumumkan bahwa virus corona atau tepatnya sars-cov-2 ditetapkan menjadi pandemi global.
Sejak ditetapkannya virus tersebut menjadi wabah pandemik. Pemerintah indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan untuk melaksanakan berbagai aktivitas seperti bekerja, belajar, hingga silaturahmi dilakukan secara online. Lalu kaum milenial memberikan tagar viral #dirumahaja untuk membantu pemerintah dalam menyebarluarkan kebijakan tersebut. Tagar tersebut viral diberbagai sosmed facebook, twitter, hingga istagram yang membuat stiker "stay home" bagi para penggunanya yang membuat snapgram untuk sekedar menunjukan kegiatannya dirumah.
Ya, awalnya para siswa dan mahasiswa senang ketika harus belajar dirumah. Karna terlepas dari beban pergi pagi pulang sore dari kampus atau sekolah. Yaa peserta didik rasa pns pokoknya. Tapi ternyata beberapa hari belajar dirumah atau istilah kerennya "study from home" bukan membuat santai malah menambah pusing. Karna lagi-lagi realita tidak sesuai dengan ekspektasi Tidak sedikit dosen atau guru yang hanya sekedar memberikan. tugas tanpa adanya proses pembelajaran didalamnya, tidak kenal mana tanggal berwarna hitam dan mana tanggal yang berwarna merah. Selagi masih bisa buka whatsapp, gas terus perkuliahannya. Beberapa minggu belajar dirumah. Akhirnya mereka bosan hanya bolak-balik buka tab menu atau hanya sekedar buka tutup applikasi saja nunggu balesan doi yang entah kemana.
Melihat permasalahan tersebut banyak segelintir orang atau kelompok tergerak untuk membantu para siswa untuk belajar. Ya walaupun un ditiadakan tapi pendidikan memang harus terus berjelan. Salah satu lembaga yang secara ikhlas membantu proses belajar siswa yaitu bem fmipa uny. Anak bem yang biasanya kalian identic-an dengan demo sana-sini, tapi karna gak boleh buat keramaian jadi mereka buat kegiatan lain yang bermanfaat.
BEM FMIPA UNY membuat program bernama "relawan belajar mipa". Program ini memfasilitasi siswa/i sd hingga sma sederajat untuk berkonsultasi mengenai materi maupun tugas sekolah. Namun, karna dari mipa maka konsultasi hanya terbatas pada mata pelajaran sains (matematika, kimia, fisika, biologi) dan bahasa inggris. Pelaksanaan belajar dilakukan lewat online melalui applikasi whatsapp.
Hingga saat ini sudah terdapat lebih dari 400 siswa yang terbantu melalui program ini. Salah satu siswa mengucapkan terima kasih karna program ini cukup membantu. Dia mengatakan "terima kasih kak, atas ilmunya. Semoga tuhan membalas kebaikan kakak dan teman relawan kakak lainnya".
Untuk menjadi siswa atau mendapat bantuan dalam belajar dirumah teman-teman pembaca maupun adik atau saudara dari pembaca dapat menghubungi langsung kontak wa (+628-9617622772). Mereka para relawan tentunya sangat senang ketika semakin banyak siswa yang dibantu.