Siapa orang Islam yang tak sepakat dengan ini? Tak ada satupun muslim yang tak sepakat. Kita semua tahu adanya. Jika ada yang terang-terangan menentang keselamatan ulama, berarti orang itu berniat menghancurkan dan mencelakakan ulama. Siapapun yang tak punya keinginan menyelamatkan ulama, maka orang itu boleh diragukan keimanan dan keislamannya.
Lantas siapakah yang layak disebut ulama di Indonesia?
Disini mulai terjadi persoalan. Disini mulai terjadi benih-benih perpecahan.
Kalau begitu, kita tanggalkan saja kata “layak…” mari kita ganti pertanyaannya. Siapakah para ulama di Indonesia menurut orang-orang Islam Indonesia?
Tentu saja kita akan lebih mudah menjawabnya. Tapi, susah juga ya… nanti urutan juga berpengaruh nih. Bagaimana kalau kita sebut satu persatu dengan urutan dari yang termuda sampai tertua? Ini dengan perjanjian kalau ada kesalahan, maka semata-mata karena ketidaktahuan penulis tentang umur tepat ulama ini. Jangan juga diartikan bahwa urutan ini sebagai urutan “paling ulama” sampai yang bukan “paling ulama”.
Nah… ulama-ulama Indonesia yang akhir-akhir ini sering disebut-sebut adalah:
- Ust. Arifin Ilham
- Ust. Bakhtiar Natsir
- Cak Nun
- KH. Habib Rizik Shihab
- Gus Mus
- KH. Quraish Shihab
- KH. Syamsul Ma’arif
- KH. Ma’ruf Amin
- Dll
Mengapa ada dll? Ini untuk menampung ulama-ulama lain yang belum disebutkan. Disamping itu, saya yakin bahwa ulama yang belum disebutkan termasuk 8 orang di atas tak mau disebut-sebut pada tulisan ini. Kita juga tak terlalu berkepentingan dengan daftar ini. Tapi daftar di atas cukup mewakili karena telah mewakili berbagai golongan. Mereka adalah para ulama Indonesia menurut orang-orang Islam Indonesia.
Relakah kita jika ulama Indonesia dihina?... Jika jawabannya tak rela, maka kita juga tak akan rela ke delapan orang diatas dihina, difitnah secara keji, dicaci dan dimaki.
Bagaimana kalau ternyata ada yang menyebut ulama Indonesia sesat? Bagaiamana pula jika ada yang memfitnah ulama indonesia dengan fitnah keji? Maka kita akan sakit hati. Tegasnya kita akan sakit hati jika salah satu dari kedelapan ulama di atas disebut sebagai ulama sesat dan difitnah secara keji.
Pertanyannya sekarang adalah:
Bagaimana jika kita hanya sakit hati untuk sebagian saja atau dengan alasan tertentu saja? sementara untuk sebagian lain atau untuk alasan lain kita malah senang dan menunggu-nunggu makian lain dan fintah keji lainnya?
Masih layakkah kita disebut sebagai penyelamat ulama? Masih pantaskah kita disebut sebagai pencinta ulama?
Jawabannya terserah anda.
Tapi menurut saya… Jika kita memilih jawaban MASIH LAYAK dan MASIH PANTAS, maka kita termasuk orang yang ingin benar sendiri. Kita sebetulnya hanya mencintai golongan kita sendiri. Kita hanya berpura-pura mencintai ulama padahal sebetulnya kita hanya mencintai diri sendiri dan golongan kita. Kata-kata Save Ulama hanya kemasan saja… padahal sejatinya kita hanya ingin menyelamatkan diri sendiri dan golongan kita.
Mari kembali pada kesepakatan bahwa ULAMA itu PEWARIS NABI.
Apa yang diwariskan nabi melalui para ulama? ILMU
Siapakah para ulama itu? mereka adalah orang-orang yang berilmu dan dengan ilmunya itu, mereka menjadi hamba paling takut pada Allah. Lantas, pantaskah anda termasuk dalam daftar ulama indonesia di atas? atau paling tidak menjadi pencinta ulama? Sangat pantas. Anda sangat pantas disebut ulama dan pencinta ulama ketika anda semua memiliki cukup ilmu dan diakui keilmuan anda oleh masyarakat. Dan yang lebih penting lagi, anda sangat pantas karena anda sangat takut pada Allah sehingga merasa sedih tatkala mendengar para ulama dihinakan dan dinistakan. Anda sangat pantas disebut pencinta ulama dan penyelamat ulama karena anda akan sangat sedih dan terpukul ketika ada yang menghina ulama. Anda akan lebih sedih lagi dan sangat tersiksa ketika hinaan dan umpatan itu justru keluar dari mulut anda sendiri.
Wallahu a'lam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H