Mohon tunggu...
Achmad lutfi Hardjodiwirjo
Achmad lutfi Hardjodiwirjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - tulis apa?

oke, terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Oralit Viral Sebagai Pengganti Air saat Puasa, Apa yang Perlu Kita Ketahui?

28 Maret 2023   01:26 Diperbarui: 28 Maret 2023   01:29 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini, masyarakat tengah berburu Oralit setelah melihat sebuah cuitan di salah satu akun Twitter yang mengklaim terdapat manfaat positif saat puasa dengan mengonsumsi larutan tersebut.

Semuanya bermula ketika seorang warganet bertanya ke akun Twitter dr. Kurniawan Satria Denta, seorang dokter spesialis anak di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, tentang penggunaan Oralit saat puasa.

Dr. Denta memberikan tips mengonsumsi Oralit saat puasa dan mendapat lebih dari 30.000 likes dari warganet. Ia juga menjawab berbagai komentar, termasuk menyatakan bahwa Oralit lebih efektif daripada minuman isotonik.

Oralit adalah larutan yang digunakan untuk mengobati dehidrasi yang disebabkan oleh diare, muntah, atau keringat berlebihan.

Larutan ini mengandung campuran garam dan gula yang seimbang sehingga dapat membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan mencegah dehidrasi lebih lanjut.

Dr. Denta merekomendasikan untuk minum cukup segelas air putih dan segelas Oralit saat sahur dan berbuka, serta mengonsumsi makanan berat sebelum isya yang kaya serat.

Namun, hal ini menyebabkan masyarakat memborong Oralit sehingga stoknya habis di berbagai apotek dan banyak yang mencarinya di forum jual online.

"Kasihan keluargaku ada yang diare, butuh oralit tapi udah habis," Hal ini menyebabkan harga oralit meningkat di salah satu forum setelah banyak orang mencari dan membelinya.

Situasi ini menarik perhatian Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. Dia menekankan bahwa orang yang sehat dan tidak mengalami dehidrasi sebaiknya tidak perlu minum oralit.

Nadia juga menambahkan bahwa minum oralit secara berlebihan atau setiap hari tanpa makanan yang masuk dapat mengganggu kinerja organ lainnya. Dalam cuitan tersebut, seseorang mengakui bahwa dia tidak lemas atau dehidrasi selama berpuasa hanya dengan minum air putih dan oralit.

Namun, cairan ini mengandung natrium, klorida, kalium klorida, trisodium sitrat dihidrat, dan glukosa anhidrat, yang dapat menyebabkan efek samping seperti perut kembung dan gangguan fungsi organ atau sistem lainnya.

Selama berpuasa, oralit sebenarnya tidak dianjurkan kecuali dalam kondisi medis tertentu. Nadia Tarmizi menyarankan untuk minum air putih dan makan makanan yang sehat dan bergizi saat sahur dan berbuka.

Kita juga bisa mendapatkan elektrolit dari buah-buahan atau sayuran sebagai pendukung kesehatan selama berpuasa dan membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. 

Jika mengalami diare atau muntah saat berpuasa, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dan menghindari menelan informasi secara mentah-mentah tanpa mengetahui efek akibatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun