Mohon tunggu...
Achmad JunaidiSalju
Achmad JunaidiSalju Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Blog Pribadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Berkomunikasi yang Baik

17 Juli 2023   10:16 Diperbarui: 25 Juli 2023   10:37 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap manusia memiliki hubungan dan kebutuhan sosial. Tidak dapat dihindari bahwa orang berinteraksi satu sama lain, dan komunikasi adalah kunci untuk menyampaikan pesan dari masing-masing pihak. Komunikasi tidak hanya tentang cara pesan disampaikan tetapi juga tentang kesan yang dibuat oleh komunikan. 

Dalam komunikasi, penting untuk memastikan bahwa pesan disampaikan dengan tepat dan bahwa komunikan memberikan respons yang diharapkan oleh komunikator. Informasi, seperti pesan, ide, dan gagasan, dikirim dari satu orang ke orang lain disebut komunikasi. Apabila kedua belah pihak tidak dapat berbicara satu sama lain, komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan gestur tubuh atau sikap tertentu, seperti tersenyum, menggelengkan kepala, atau mengangkat bahu. 

Komunikasi dengan cara ini disebut komunikasi nonverbal. Jika ada kesamaan antara orang yang mengirim dan orang yang menerima pesan, maka dapat terjadi komunikasi. Oleh karena itu, kemampuan kita untuk saling memahami bergantung pada komunikasi. Pihak lain dapat memahami perasaan dan sikap seseorang atau sekelompok orang melalui komunikasi. Namun, komunikasi hanya akan efektif jika orang yang berkomunikasi dapat memahami pesan dengan cara yang sama.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar komunikasi berhasil. Menurut Laswell, komponen komunikasi adalah sebagai berikut:

  • Orang yang mengirimkan pesan kepada orang lain disebut pengirim atau komunikator (sender).
  • Pesan, juga disebut sebagai pesan, adalah informasi atau tujuan yang akan dikomunikasikan oleh satu pihak kepada pihak lain,
  • Saluran, atau channel, adalah tempat pesan disampaikan kepada orang-orang. Dalam komunikasi tatap muka, saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran suara atau nada.
  • Orang yang menerima pesan dari pihak lain disebut penerima atau komunikan;
  • Umpan balik, juga dikenal sebagai feedback, adalah tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan terhadap konten pesan tersebut;
  • Prosedur yang disepakati oleh para pelaku komunikasi untuk menjalankan komunikasi ("protokol").

Berikut ini adalah ringkasan singkat dari bagaimana komunikasi berlangsung:

  • Seseorang yang berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Seseorang dapat menyampaikan pesan dalam bentuk bahasa atau melalui simbol-simbol yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
  • Pesan (pesan) dikirim secara langsung atau tidak langsung melalui media atau saluran. Ini dapat termasuk berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
  • Orang yang menerima pesan menerjemahkan isi pesan ke dalam bahasa yang mereka pahami.
  • Jika penerima mengerti atau memahami pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim, penerima memberikan umpan balik atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya.

Meskipun masing-masing pihak seringkali kurang melatih kemampuan mendengarkan, bahkan terkadang melamun saat seseorang berbicara, cara berkomunikasi yang baik terdiri dari mendengarkan dan menanggapi. Mendengarkan lawan bicara berarti benar-benar fokus pada percakapan. Kita harus membiasakan diri untuk tidak mengganggu lawan bicara saat mereka berbicara; sebaliknya, kita harus tetap diam dan mendengarkan apa yang mereka katakan. Selain membuat kita merasa dihargai, hal ini membuat kita fokus mendengarkan lawan bicara. Struktur tubuh dalam berkomunikasi sangat penting karena sebagian besar komunikasi dilakukan secara nonverbal. Gestur tubuh seseorang dapat menunjukkan bagaimana mereka berpikir atau merasa tentang komunikator. Misalnya, melipat lengan menunjukkan bahwa komunikan merasa defensif atau tidak melakukan kontak mata menunjukkan bahwa komunikan tidak tertarik untuk terus berbicara. Karena Komunikan dapat menganalisis Komunikator melalui gestur tubuhnya, Komunikator juga harus memperhatikan gestur tubuhnya.

Karena masing-masing pihak tidak dapat saling mengendalikan dan mengatur ketika komunikasi tidak tersampaikan dengan baik dan respons tidak sebagaimana yang diharapkan, kita tidak dapat saling memaksakan kehendak. Jika tidak ada solusi yang tersedia dan lawan bicara Anda tetap tidak berubah pendapatnya, tidak ada salahnya untuk membahas masalah itu di lain waktu atau memutuskan cara masing-masing untuk menyelesaikannya. Sangat penting untuk berkomunikasi dengan baik karena setiap orang memiliki perspektif unik. Anda harus menghargai semua kata-kata, pemikiran, perasaan, dan saran yang diberikan orang lain. Menurut Direktori Pelatihan Indonesia tentang Teknik Berkomunikasi yang Baik, ada beberapa prinsip yang membentuk teknik berkomunikasi yang baik, yaitu:

  • Berbicara dengan Baik
  • Berbicara efektif berarti tidak berbicara terlalu lama atau terlalu banyak. Berbicara dengan efektif berarti cepat, tepat, lugas, dan dapat dimengerti oleh lawan bicara kita. Ini membuat lawan bicara kita tertarik pada apa yang kita katakan dan mempengaruhi pemikirannya secara langsung.
  • Berbicara dengan penuh semangat
  • Bersifat mendorong adalah komunikasi yang terjalin dan disampaikan kepada lawan bicara. Selain itu, hal ini berlaku dalam kasus di mana orang yang berbicara memiliki posisi yang lebih tinggi daripada orang yang berbicara, seperti ketika bos berbicara kepada anak buahnya. Adanya dorongan atau motivasi dalam kata-kata yang diucapkan untuk mendorong lawan bicara untuk melakukan sesuatu dengan baik dan sungguh-sungguh berdasarkan pengarahan yang sudah diberikan adalah motivasi yang dimaksud.
  • Berbicara untuk menarik perhatian orang lain
  • Jika kita berbicara dengan cara yang membosankan dan bertele-tele, lawan bicara kita akan mengabaikan kata-kata kita. Dalam teknik berkomunikasi, penting untuk memperhatikan tema atau materi yang akan kita sampaikan pada lawan bicara kita agar mereka tetap fokus pada kita. Untuk mencapai tujuan ini, ada baiknya untuk memperhatikan siapa lawan bicara kita dan berusaha menyampaikan materi dengan cara yang menarik. Untuk menarik perhatian lawan bicara, temukan materi yang belum pernah diketahui pendengar.
  • Berkomunikasi melalui keinderaan
  • Kita dapat menggunakan ekspresi indera yang meyakinkan untuk menguatkan komunikasi kita jika tema atau materi yang kita sampaikan meninggalkan kesan pada orang lain. Kesan yang ditimbulkan oleh gerakan tangan, tatapan mata, senyuman, atau kernyitan dahi akan ditambahkan ke topik yang kita sampaikan. Ini juga membantu lawan bicara memahami bahwa tema yang kita bicarakan penting dan patut didengar.

Berkomunikasi dengan baik akan sangat membantu kita memahami satu sama lain, menghindari kesalahpahaman, dan tentu saja membuat kita merasa nyaman satu sama lain. Kemampuan berkomunikasi yang baik dapat membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja dan kolega, membuka peluang bisnis maupun karier. Hubungan yang baik ini berpengaruh pada kinerja karena selama bekerja Anda tentunya akan bertemu dan berkomunikasi secara langsung dengan rekan kerja Anda, dan salah komunikasi dapat berdampak buruk pada reputasi Anda dan produktivitas Anda. Oleh karena itu, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik menjadi pribadi yang produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun