Siklus hidup Manusia pada hakekatnya adalah setelah beranjak dewasa dan menikah pasti ingin mempunyai keturunan atau anak, masing-masing manusia mempunyai hak asasi tentang berapa anak yang diinginkan serta berapa  jumlah maksimal anak.Â
Penduduk dunia per Selasa, 15 November 2022 mencapai 8 miliar manusia, demikian proyeksi laporan berjudul Prospek Populasi Dunia 2022 yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Indonesia termasuk negara yang mempunyai penduduk terbanyak di dunia, Indonesia berada di urutan keempat, setelah Republik Rakyat China, India dan Amerika Serikat.Â
Kemendagri melalui Direktorat Jenderal Dukcapil baru saja merilis Data Kependudukan Semester II Tahun 2021 tanggal 30 Desember 2022. Isinya, diketahui jumlah penduduk Indonesia adalah 273.879.750 jiwa.Â
Pertambahan penduduk yang signifikan di Indonesia sebenarnya hal yang wajar, mengingat luas wilayah Indonesia yang cukup luas dari Sabang sampai Merauke, tinggal bagaimana cara kita menyikapinya dan bagaimana sudut pandang dan solusi untuk mengatasi problematika dampak sosial dan ekonomi.Â
Indonesia sendiri mempunyai strategi dan langkah untuk menurunkan angka kelahiran akibat lonjakan pertambahan penduduk Indonesia yang cukup signifikan melalui program Keluarga Berencana atau sering di sebut dengan KB.Â
Pogram KB di indonesia Organisasi keluarga berencana dimulai dari pembentukan Perkumpulan Keluarga Berencana pada tanggal 23 Desember 1957 di gedung Ikatan Dokter Indonesia.Â
Tujuan utama KB adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga serta masyarakat pada umumnya. Dengan berhasilnya pelaksanaan KB diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan.Â
Sehingga tingkat kecepatan perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan kenaikan produktif. Program KB ini bertujuan baik demi kesehatan ibu dan anak serta kesejahteraannya, tetapi semua itu kembali lagi kepada individu masyarakat itu sendiri, yang mempunyai perspektif berbeda-beda.Â
Kalu kita melihat orang tua kita terdahulu mengatakan bahwa banyak anak maka akan banyak rezekinya, mungkin maksudnya adalah jika kita mempunyai anak banyak maka pada saat  nanti orang tua sudah memasuki waky usia senja nantinya banyak yang mengurusi dan merawatnya.Â
Hak asasi setiap manusia dalam mempunyai anak dalam jumlah berapapun di zaman yang serba modern sekarang ini, harus di pikiran juga konsekuensinya, khususnya mengenai pendapatan keuangan masing-masing keluarga  yang berbeda.Â
Semakin banyak  anak tentunya biaya yang di keluarkan akan semakin besar dari biaya kebutuhan anak saat di lahirkan sampai usia balita, biaya kebutuhan hidup anak saat  masa kanak-kanak, biaya kebutuhan masa remaja saat masa sekolah  hingga biaya lanjutan pendidikan kuliah di perguruan tinggi.Â
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 26,16 juta orang, menurun 0,34 juta orang terhadap September 2021 dan menurun 1,38 juta orang terhadap Maret 2021.Â
Dengan jumlah penduduk miskin Indonesia yang mencapai 26 juta orang , tentunya ini akan berpengaruh jika mempunyai anak dalam jumlah yang banyak.Â
Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah mempunyai solusi untuk mengatasi besarnya jumlah biaya persalinan, dengan mengeluarkan kebijakan program BPJS Kesehatan yang menggratiskan biaya persalinan baik normal maupun persalinan melalui operasi Caesar. Menurut penulis, ada 3 dampak Positif jika mempunyai banyak anak, yaitu:
1. Suasana Keluarga yang Ramai
Jika satu keluarga mempunyai lebih dari dua orang anak, maka suasana akan semakin ramai dan hangat, apalagi kultur budaya Indonesia yang senang dengan suasana kebersamaan.
2. Saling Mengisi dan Memberi Saran
Baik orang tua maupun anak pasti mengalami masalah dalam berbagai bidang kehidupan, dengan banyaknya anak maka akan muncul berbagai macam solusi yang di berikan untuk mengatasi masalah.
3. Anak Sebagai Aset Masa Depan
Mempunyai  dan mendidik banyak anak bukanlah hal yang mudah serta butuh banyak perjuangan dan pengorbanan,  tetapi seiring berjalannya waktu anak merupakan aset masa depan yang sangat berharga.
4 . Membantu Pekerjaan Rumah
Saat anak memasuki masa remaja yaitu pada  masa usia 10-19 tahun anak sudah bisa membantu pekerjaan rumah apalagi jika kita mempunyai banyak anak bisa membagi tugas dalam hal merawat rumah. Seperti mencuci piring, mencuci baju, menyetrika pakaian, menyapu, mengepel, memasak, merawat dan memperbaiki perlengkapan dan peralatan rumah.
5. Tempat Bernaung di Masa Tua
Semakin banyak anak, apalagi jika anak sudah beranjak dewasa dan saat orang tua memasuki masa usia  lansia ini sangat bermanfaat. Orang tua yang sudah memasuki lansia, pasti membutuhkan perhatian yang lebih tidak hanya sekedar materi tetapi perhatian dan kasih sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H