Indonesia kaya akan sumber daya alam, karet merupakan hasil dari alam Indonesia yang sangat melimpah, tidak heran jika Indonesia termasuk penghasil karet nomor dua terbesar di dunia dan produk andalan penyumbang devisa untuk negeri. Menurut data Badan  Pusat Statistik (BPS), produksi karet alam di Indonesia tahun 2021 sebanyak 3,12 juta ton.Â
Mungkin setiap hari kita sering jumpai produk olahan karet seperti ban sepeda, ban sepeda motor, ban mobil, karet elastis, dan masih banyak produk olahan karet lainnya. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, Balai Penelitian Teknologi Karet ini mungkin jarang terdengar atau terlihat. Sejarah BPTK ini sejak zaman kolonial Belanda dengan nama Nederland-Indische Institut voor Rubber  Onderzoek (NIRO), yang didirikan tanggal 26 Juni 1941.Â
Balai Penelitian Teknologi Karet atau biasa disebut BPTK ini adalah salah satu unit  kerja penelitian yang memiliki tugas untuk melaksanakan kegiatan pasca panen karet dan menghasilkan inovasi untuk mendukung produk karet.Â
Menurut informasi dari laman balitteknologikaret.co.id, inovasi  yang dihasilkan BPTK antara lain formulasi kompon untuk bridge bearing, hevea sal untuk gas LPG, rubber paving block, hevea pillow, Vulatex sebagai aditif aspal, dan produk inovasi lainnya. BPTK sangat penting untuk masyarakat Indonesia, dalam menghasilkan inovasi produk olahan karet lainnya.Â
Apalagi BPTK ini dibawah koordinasi PT. Riset Perkebunan Nusantara (RPN), yang merupakan anak perusahaan PTPN Holding Perkebunan yang merupakan BUMN.Â
Kehadiran BPTNK yang berada di bawah naungan Pemerintah ini merupakan hal yang sangat penting, karena diharapkan dapat bersinergi khususnya dengan petani karet serta stakeholder lainnya dalam memajukan produk olahan karet.Â
BPTK juga harus sering melakukan sosialisasi serta pelatihan mengenai inovasi produk olahan karet, karena produk olahan karet ini variatif dan sangat dibutukan untuk Industri tekstil, otomotif, Transportasi dan industri lainnya yang membutuhkan produk olahan karet.Â
Sebagai salah satu produk andalan devisa produk olahan karet ini harus diberdayakan dari hulu ke hilir, agar semua lapisan masyarakat dapat berkontribusi dan bermanfaat untuk semuanya. BPTK juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam yaitu karet dan dikombinasikan ilmu pengetahuan dan teknologi.Â
Dengan melalui program-proram BPTK seperti seminar ilmiah, sosialisasi, dan pelatihan-pelatihan lainnya diharapakan terus berlanjut untuk kesejahteraan bersama. Perusahan -Perusahan baik Pemerintah maupun swasta, diharapkan bisa meningkatkan kualitas Sumber daya manusia dan kualitas produk  khususnya di Industri produk olahan karet serta bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H