Mohon tunggu...
Achmad Irfan
Achmad Irfan Mohon Tunggu... Administrasi - KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)

Saya Suka membaca dan menulis tentang sosial,politik, Hukum, Ekonomi, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pengalaman Pribadi Naik Bandros di Bandung

5 September 2022   14:45 Diperbarui: 5 September 2022   18:26 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung Ibu kota Jawa Barat, menyimpan sejuta cerita indah dengan fenomena alam yang indah dan tempat-tempat bersejarah, serta aneka kuliner yang menggoyang lidah . Sekitar  enam bulan yang lalu, tepatnya tanggal 19 sampai dengan 20 Maret saya dan keluarga  mengunjungi kota paris van java. Saat berada di alun-alun kota Bandung, mata saya tertuju pada Bus aneka warna yang dipadati pengunjung. Bandung Bus on Tour, lebih akrab di panggil bandros yaitu bis tingkat dua  dengan varian warna-warni menghiasi sudut kota Bandung. Untuk naik Bandros, pengunjung dikenakan tiket sebesar Rp. 20.000, dan anak usia dua tahun kebawah free, sedangkan untuk jam operasional bandros dari jam 08.00 hingga 16.00 WIB. “bapak dan ibu semua ngantri ya naik bandros, yang tertib ya nanti untuk tiketnya bayar pas sudah naik bis, yang tidak kebagian naik bis selanjutnya masih banyak di belakang”, ujar pemandu sekaligus kenek bandros. Lega rasanya saya dan keluarga, akhirnya bisa naik dan duduk di dalam bandros. Satu bandros ini bisa menampung kurang lebih 25 orang, yang tempat duduknya terdiri dari dua  jalur sisi kanan dan sisi kiri bus.  Sang Pemandu  bus, berdiri di tengah-tengah penumpang  bandros, pemandu bandros juga meperkenalkan diri dan memandu serta menjelaskan di tiap sudut jalan.  Untuk rute bandros  start dari alun-alun-Braga-Dago-Asia Afrika dan finish di alun-alun kembali. Sepanjang rute jaln bandros , mata saya tertuju di jalan braga, konon katanya jalan braga  waktu zaman kolonial adalah tempat lenggak-lenggok wanita eropa dengan busana khas eropa dengan berbagai macam gaun dan baju pesta. Salah satu sudut  bangunan di pinggir jalan  yang membuat saya penasaran adalah penjara banceuy yang berlokasi di sekitar jalan ABC. “Ini penjara  tempat presiden Soekarno ditahan oleh Belanda” ujar pemandu bandros, sayapun terkesima dan kaget, karena saya baru tahu Bung Karno pernah dipenjara di Bandung. Saya juga melihat suasana  jalan dan bangunan-bangunan kuno ala eropa  mirip seperti di kawasan kota tua, Jakarta. Di jalan Asia-Afrika ini Salah satu gedung berdiri kokoh  dengan model bangunan khas Eropa terpampang tulisan  “GEDUNG MERDEKA, atau disebut dengan nama gedung Merdeka tempat di selenggarakan Konferensi  Asia –Afrika (KAA). Demikian pengalaman pribadi saya naik bandros, semoga informasinya bermanfaat dan wisata Bandung semakin menarik dan mengesankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun