Mohon tunggu...
Achmad Iqbal Fatkhunnaja
Achmad Iqbal Fatkhunnaja Mohon Tunggu... Bankir - Menjadi Bankir yang terbaik

Hobi saya touring

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korupsi

21 November 2023   19:24 Diperbarui: 21 November 2023   19:24 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7.Korupsi Lingkungan:Terkait dengan penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi atau kelompok dalam konteks lingkungan hidup.

8.Korupsi Internasional: Melibatkan praktik korupsi yang melibatkan lebih dari satu negara, seperti suap dalam transaksi internasional.

Setiap bentuk korupsi merugikan pembangunan, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Penanganan korupsi memerlukan upaya serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga hukum, dan masyarakat.

C.Faktor-faktor dari Korupsi

Faktor-faktor korupsi dapat melibatkan kurangnya transparansi, rendahnya gaji bagi pejabat, kurangnya penegakan hukum, dan kelemahan sistem pengawasan. Selain itu, budaya korupsi, kurangnya pendidikan, dan ketidaksetaraan ekonomi juga dapat menjadi pendorong korupsi.

Berikut adalah beberapa faktor yang umumnya dikaitkan dengan korupsi:

1. Lemahnya tata kelola pemerintahan: Ketika sistem pemerintahan tidak efektif, transparan, dan akuntabel, korupsi cenderung berkembang. Kurangnya kontrol dan pengawasan yang memadai memungkinkan praktik korupsi terjadi tanpa hambatan.

2. Ketidakadilan dan ketimpangan sosial: Ketidakadilan sosial dan ketimpangan ekonomi dapat menciptakan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Hal ini dapat memicu praktik korupsi sebagai cara untuk mendapatkan keadilan atau memperoleh keuntungan yang seharusnya tidak mereka dapatkan.

3. Budaya dan moralitas: Budaya yang menerima suap atau praktik korupsi sebagai hal yang biasa dapat memperkuat korupsi. Jika korupsi dianggap sebagai norma sosial, sulit untuk mengubah perilaku dan mengurangi korupsi.

4. Kurangnya transparansi dan akses informasi: Ketika informasi tidak tersedia secara terbuka dan transparan, korupsi dapat berkembang dengan mudah. Akses terbatas terhadap informasi publik memungkinkan praktik korupsi terjadi tanpa diketahui oleh masyarakat atau pihak berwenang.

5. Rendahnya gaji dan insentif: Gaji yang rendah bagi pejabat pemerintah atau pegawai publik dapat menjadi faktor pendorong untuk melakukan korupsi. Ketika gaji tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup, pejabat mungkin cenderung mencari cara-cara ilegal untuk meningkatkan pendapatan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun