Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa mampu gaet aktor dan aktris berbakat sehingga film religi ini terasa lebih asyik dinikmati. Penampilan dari Aghniny Haque, Andri Mashadi, Donny Damara, dan Djenar Maesa Ayu punya kekuatan karakter yang buat penonton turut merasakan emosi kencang atas apa yang sedang mereka alami. Semua menampilkan akting sesuai porsinya sehingga bisa dengan mudah buat penonton bersimpati.
     Penulis paling suka dengan tokoh Kiran dan Da'rul. Kiran merepresentasi sosok perempuan dengan kerudung panjang yang bertahan hidup atas kecaman dari orang-orang yang selalu mengutamakan nafsu dibalik tameng agama. Sementara Da'rul sebagai gambaran tokoh bercelana cingkrang yang justru bangun motivasi terhadap Kiran. Sifatnya memang alim, tapi punya motif tersembunyi yang juga tak sanggup menahan nafsu dan kuasa atas dirinya. Masing-masing karakter punya pengembangan dan pertentangan dalam diri yang begitu relevan terhadap kondisi masyarakat terkini.
     Penulisan skenario berani menempatkan dialog-dialog yang menentang perintah Tuhan. Begitu juga dengan alur maju-mundur yang membentuk karakter dari masing-masing tokoh membuat penonton paham seperti apa mereka dibentuk atas sesuatu yang diyakini kebenaran atas nama agama. Pilihan shot, scoring, and color grading juga menjadi hal-hal sinematik universal yang bisa diterima jernih dari kacamata penonton.
    Memang ada beberapa pengalaman kurang nyaman untuk adegan penyesalan di atas gunung. Banyak sesuatu yang tiba-tiba muncul sampai terasa dragging menuju akhir film. Meski begitu, isu sensitif yang ditampilkan dalam film ini agak berani menutupi semua kekurangan adegannya.
    Hal-hal yang mengganggu rasanya juga tertutup atas hipnotis akting Kiran yang cantik memainkan sosok muslimah dengan busana syar'i tapi kontradiktif atas sifatnya sehari-hari. Pengalaman penulis nonton film religi ini begitu mengaduk rasa dan mengolah emosi. Pelecehan seksual, eksistensialisme, sampai agama yang dipandang radikal terbungkus dalam film layaknya ujian hidup yang mengukur kadar keimanan tiap individu.
    Belum lagi saat lihat runtut kejadian dari si peran utama yang paling berkamuflase dalam kehidupannya. Ia berjuang melawan orang alim yang suka pakai dalil agama. Orang-orang tersebut justru akhlaknya tampak lebih rendah saat berhadapan dengan perempuan karena nafsunya. Apalagi Kiran berhasil menipu atas penampilannya yang membuat penonton tegang saat beradegan ranjang. Lawan mainnya, karakter Alim Suganda pun menyentil sosok politikus yang mengidap masokisme seksual. Jangan heran kalau film terbaru ini diganjar dengan rating 17+.
    Bila Kompasianer masih harus mencari jati diri, maka film religi ini bisa dijadikan referensi untuk lebih berhati-hati terhadap orang yang kita temui. Kita akan terbelalak bahwa tak semua orang bisa dinilai dari penampilan yang syar'i saja, tapi ada tindakan lain yang seharusnya membentuk kepribadian masing-masing. Untuk paham karakter manusia, berinteraksilah dengan baik. Biar bagaimanapun kita harus tetap jadi orang baik, walau selalu bertemu dengan orang yang tidak baik. Inilah ujian keimanan yang harus ditempuh dalam Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang baru saja tayang di bioskop Indonesia. Selamat menyaksikan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H