Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Film

Festival Film Indonesia 2024 Angkat Tema "Merandai Cakrawala Sinema Indonesia"

24 April 2024   10:41 Diperbarui: 24 April 2024   10:48 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmad Mahendra - Direktur Perfilman, Musik, dan Media (dok. KemenDikBudRisTek)

     Komite baru Festival Film Indonesia (FFI) yang sudah terbentuk mulai meluncurkan tema perhelatan ajang penghargaan bergengsi bagi sineas Indonesia.  Peluncuran berlangsung pada 22 April 2024 di XXI Lounge, Plaza Senayan. Adapun FFI 2024 akan mengangkat tema 'Merandai Cakrawala Sinema Indonesia'

     Industri film Indonesia terkini bisa dibilang sedang berada pada masa emas atau kejayaan yang menandai periode kemakmuran dalam sejarah perfilman nasional. Indikator yang paling mencolok yaitu dominasi pasar film Indonesia yang sempat menguasai 61% market share (pangsa pasar) penonton dalam negeri pasca pandemi Covid-19. Banyak kegiatan seperti festival film yang terus berkembang. Belum lagi jumlah penonton yang menaruh minat terhadap film Indonesia makin meningkat. Tidak hanya jumlah penonton untuk platform OTT yang terus bertambah, film nasional juga mulai menguasai jatah layar di bioskop terutama saat momen libur lebaran. Preferensi kuat dari sisi penonton terhadap ratusan produksi film lokal bisa dibilang sebagai pertanda kemajuan industri film nasional yang mampu bersaing dengan film-film internasional.

Ahmad Mahendra - Direktur Perfilman, Musik, dan Media (dok. KemenDikBudRisTek)
Ahmad Mahendra - Direktur Perfilman, Musik, dan Media (dok. KemenDikBudRisTek)

     Maka dari itu, 'merandai' punya makna mengarungi atau menjelajahi. Ajang penghargaan seperti FFI dianggap sebagai bentuk apresiasi berkelanjutan yang sudah ada sejak 1955. Meski pernah vakum, FFI akan terus menjadi ruang yang menghidupkan kolaborasi berlandaskan semangat kesetaraan dalam bangun ekosistem perfilman Indonesia yang kreatif, inovatif, inklusif, dan produktif. Frasa 'cakrawala sinema Indonesia' dipilih sebagai makna luas pergulatan insan film dan perkembangkan lingkungan global yang bergerak tidak instan. Piala Citra pun akan menjadi simbol pengakuan tertinggi atas karya dan sumbangsih para sineas dalam level nasional.

     Dengan fokus pada apresiasi semacam ini, maka diharap produksi film-film nasional ke depan mampu meningkatkan kualitas dan visibilitas baik dari segi teknis maupun teknis. Maka, film Indonesia bisa diterima dengan baik untuk pasar domestik maupun internasional. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur pendukung perfilman juga harus berada pada jalur yang sehat untuk memposisikan diri sebagai pion penting dalam industri film global. Perjalanan merandai (menjelajahi) cakrawala sinema Indonesia ini niscaya bisa raih keunggulan dan bisa dibingkai atas upaya menangguk kearifan masa lalu, memeluk masa kini, dan membentuk masa depan.

      Beranjak dari FFI 2024, masa depan perfilman Indonesia harus tampak cerah. Potensi untuk tumbuh dan berkembang harus menjadi landasan utama agar FFI 2024 bisa meningkatkan industri film Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, peluncuran FFI 2024 juga memperkenalkan jajaran pengurus Komite FFI periode 2024-2026 seperti Ario Bayu (Ketua Komite), Prilly Latuconsina (Ketua Pelaksana), Budi Irawanto (Ketua Bidang Penjurian), Mandy Marahimin (Ketua Sekretariat), Gita Fara (Ketua Bidang Keuangan dan Pengembangan Usaha), Pradetya Novitri (Ketua Bidang Acara), Nazira C. Noer (Ketua Humas Acara), dan Michael Ratnadwijanti (Ketua Humas Penjurian)

Ario Bayu sebagai Ketua Komite FFI (dok. BPI)
Ario Bayu sebagai Ketua Komite FFI (dok. BPI)

      Dalam sambutannya, Ketua Komite FFI 2024-2026, Ario Bayu menjelaskan "sinema Indonesia tak pernah berhenti pada titik tertentu, alih-alih terus menjelajahi kekayaan tematik, batas-batas artistik, dan kepelikan teknis yang ditawarkan teknologi penuh intrik. Sesungguhnya, ini menjadi cakrawala atau horizon sinema Indonensia sekaligus konteks bagi mekarnya ekosistem perfilman Indonesia. Tema FFI 2024 bisa menggerakkan arah sinema ke depan, belajar dari sejarah masa lalu sinema kita, dan terbuka atas semua kemungkinan potensi baru dalam perkembangannya saat ini."

      Semoga FFI 2024 dan ke depan makin meriah. Makin banyak kolaborasi dengan banyak pihak untuk mendukung penyelenggaraan FFI tahun ini. Kita tunggu sampai malam anugerah untuk lihat siapa saja yang layak dapat Piala Citra atas dedikasinya sebagai bentuk apresiasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun