1 Februari 2024, layar bioskop Indonesia akan diramaikan dengan film horor bertajuk Kereta Berdarah. Saat lihat trailer saja, aku langsung kepo dengan konsep cerita apa yang ditawarkan film horor ini. Ternyata ada adegan-adegan menakutkan yang buat para penumpang kereta alami teror penuh darah. Aku pun sudah nonton duluan bareng beberapa cast dari film Kereta Berdarah pada malam minggu lalu.
   Bapak Bara (Kiki Narendra) jadi sosok Bupati yang paling mengatur semua sistem transportasi kereta di kotanya. Ia membuat kereta wisata Sangkara dengan tujuan setiap penumpang yang naik akan menuju Sangkara Resort sebagai destinasi. Visinya tentu untuk gaet investor lebih banyak lagi buat pengembangan proyek infrastruktur transportasi darat tersebut.
   Kereta Sangkara punya rangkaian 5 gerbong yang penuh misteri. Gerbong pertama dan kedua khusus untuk kelas VIP, gerbong ketiga untuk restorasi, serta gerbong keempat maupun kelima hanya untuk kelas ekonomi. Selama kereta melaju, ada saja hal misteri yang mengganggu. Ada hantu anak sampai hantu zombie yang siap mengusik ketenangan penumpang di kereta itu. Lebih parah lagi, Kuntilanak pun muncul di atas langit gerbong. Segala macam tingkah penumpang dengan rupa penampilan yang berbeda tampak tak bisa duduk dengan tenang didalam gerbong.
   Seperti kereta pada umumnya, jalur Kereta Sangkara juga melewati terowongan. Tapi misteriusnya, tiap terowongan akan terlihat satu gerbong yang hilang. Aku yang duduk di bangku penonton dan berasa sebagai bagian dari penumpang kereta mulai bertanya "Ada misteri apa yang terjadi didalam kereta Sangkara?" "Apa iya, ada orang-orang yang sengaja berbuat jahat untuk melukai satu sama lain?!" "Mungkin saja kereta justru mencari tumbal karena baru pertama kali beroperasi?!?"
film horor ini didesak beberapa karakter yang masih hidup dan mereka yang telah mati. Para pekerja di dalam kereta tentu ada masinis, Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA), prama dan prami, kondektur, serta teknisi kereta api. Mungkin yang masih kurang dalam film ini yaitu tidak ada petugas keamanan dalam atau polisi khusus kereta api. Sementara bangku penumpang justru diisi para pejabat, investor, koruptor, influencer, wartawan, seniman, kakak beradik yang sepertinya berprofesi sebagai aktivis lingkungan atau sekadar ingin liburan, istri yang mencari keberadaan suaminya, hingga golongan rakyat jelata lain.
   Setelah menonton film Kereta Berdarah, aku bisa menyaksikan bahwa
   Film diawali dengan adegan pembuatan rel atau jalur kereta api di sebuah hutan yang punya beberapa terowongan gelap. Disitu, para pekerja sudah mulai diganggu bahkan ada yang harus meninggal dengan kondisi mengenaskan. Teror demi teror pun mulai bermunculan, terutama saat Kereta Sangkara beroperasi untuk pertama kali. 15 menit awal inilah yang membuat film mampu bangun makna tersirat atas apa yang bakal terjadi selama durasi perjalanan Kereta Sangkara. Jadi, jangan telat masuk studio bioskop ya!
   Sense untuk ciptakan fokus cerita menuju level ketegangan terbilang berhasil dilalui Kereta Berdarah. Konon kengerian kereta berdarah diadaptasi dari film Train To Busan. Sama-sama memanfaatkan gerbong kereta dengan baik, meski punya kepentingan masing-masing untuk pengembangan karakternya. Semua lapisan karakter dibuat agar penonton menaruh perhatian kepadanya. Meski target kematian justru bisa dialami siapa saja, mulai dari sosok yang paling bersalah sampai karakter-karakter yang tak berdosa.
   Penonton akan diajak menebak karakter mana yang bakal selamat dari dalam kereta yang merenggut maut tersebut. Bumbu dramatis nan tragis dalam horor pun memancing emosi penonton untuk bereaksi. Setiap kematian memang terasa menyakitkan, tapi film Kereta Berdarah ingin bicara lebih jauh tentang apa saja dampak buat orang-orang yang masih serakah terhadap lingkungan. Inilah representasi film horor yang tidak mau terlihat sebatas menyeramkan saja. Film nasional ini coba buka akal sehat penonton bahwa perencanaan pembangunan infrastruktur di Indonesia masih sangat jarang mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan.
   Aku bisa merasakan betul bahwa saat menonton film Kereta Berdarah, penonton seolah ikut jadi bagian penumpang Kereta Sangkara. Kita bisa melihat gerbong-gerbong kereta yang menghilang, penumpang berperilaku aneh, sampai makhluk halus bermunculan. Adegan dibuat memang terkesan repetisi, tapi menurutku film ini berhasil membangun suasana mencekam. Aku pun penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Meski sempat pesimis akan motivasi kemunculan hantu dari tiap gerbong, untung saja semua terjawab diakhir cerita. Walau endingnya, penonton dipaksa untuk lebih dramatis melihat perspektif dari isu lingkungan hidup yang diangkat.
   Ada juga yang terlalu disengaja yaitu kemunculan masinis hanya pada babak akhir saja. Penonton hanya tahu bahwa di dalam kereta mereka saling menyimpan rahasia atas apa yang sedang terjadi selama perjalanan. Beberapa lapis karakter sengaja dibuat skenario sebagai bagian dari kemajemukan penumpang. Ada pejabat tengil yang paling berkuasa atur segala hal yang terjadi di kereta. Ada seorang istri yang tuli sedang mencari keberadaan suaminya. Ada pasangan yang ingin kabur dari masalah dengan membawa harta benda. Ada juga kakak beradik yang punya hubungan dekat dan saling menjaga satu sama lain karena kakaknya penyakitan. Namun, karakter wartawan justru tidak dikembangkan sampai akhir cerita padahal karakter tersebut bisa buat adegan berikutnya lebih bernyawa.
   Dari semua karakter, aku terkesima dengan karakter Ramla yang diperankan Putri Ayudya. Karakter ini tampil begitu misterius dan berhasil set mood penonton secara natural sejak awal. Beberapa karakter lain yang menjadi pekerja dan penumpang kereta pun mampu membuat penonton khawatir karena nyawa mereka ikut terancam selama berada didalam gerbong.
   Hal lain yang paling menarik dalam film Kereta Berdarah yaitu tak sekadar visual apa saja yang ada didalam kereta. Penonton juga disuguhi adegan berdarah-darah sampai konteks cerita yang membungkus bau atau aroma kesenjangan sosial antara si miskin dan si kaya. Intens film perjalanan yang ditranslasikan dalam Kereta Berdarah pun penuh hal mencekam dan menguras emosi. Apalagi saat kereta sudah mulai masuk ke dalam terowongan tentu kita akan tahu bakal ada kejadian paling mengerikan atau hal tragis apa yang bakal terjadi lagi.
   Film Kereta Berdarah punya desain produksi yang layak diapresiasi. Setiap momen horor dalam elemen gerbong tertutup nan sempit bisa dimanfaatkan baik untuk kemunculan hantu maupun teror setan yang mengganggu. Penonton akhirnya akan paham siapa saja yang menjadi bagian dari penumpang Kereta Berdarah. Hubungan apa yang mereka bawa ke dalam kereta sampai konflik pembangunan kereta yang mengabaikan keasrian lingkungan. Kereta Berdarah membawa orang-orang yang bersalah sampai penumpang yang tak punya dosa sekalipun. Film Kereta Berdarah paham seperti apa dampak project Pemerintahan yang kadang hanya memikirkan peruntungan semata sehingga mematikan ekosistem lingkungan yang ada disekitarnya. Maka, janganlah pilih pemimpin yang terlalu serakah!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H