Setelah nasi padang dan siomay, pempek masuk top 10 hidangan dengan nilai terbaik se-Asia Tenggara versi Taste Atlas 2023. Informasi tersebut penulis dapat dari akun instagram @kemenparekraf.ri pada minggu lalu. Setelah bosan menyantap makanan bersantan dan bakso, pempek memang sangat cocok jadi kuliner nusantara yang wajib dicoba saat lebaran hari ke-5 ini. Berbahan utama daging ikan yang digiling lembut dan dicampur tepung kanji atau tepung sagu, pempek selalu enak disantap dalam momen apapun.
   Sepertinya saat Ramadan tahun ini, aku juga beberapa kali punya menu takjil pempek. Maklum saja om, teman, dan tetanggaku banyak sekali yang jualan ragam pempek. Tinggal tambah cuko, aku pun selalu lahap menyantap semangkuk pempek yang enak.
   Kuliner lebaran yang anti mainstream ini mudah sekali dikenali dari segi rasa. Pempek asli biasanya terbuat dari ikan gabus atau ikan laut seperti tenggiri. Sementara jenisnya beraneka ragam disesuaikan dengan bentuk atau bahan adonan tambahan. Sebut saja ada Pempek Adaan, Pempek Kapal Selam, Pempek Lenjer, Pempek Kulit, Pempek Tahu, sampai aku juga pernah merasakan Pempek Pastel Pepaya saat acara pernikahan saudaraku di Palembang.
  Dari semua jenis pempek, aku mudah sekali tergoda dengan jenis pempek kapal selam. Aku pun selalu menambahkan irisan mentimun untuk mendapatkan kesegaran sempurna dari cuko pempek. Pelengkap lain untuk makan pempek biasanya ditambah dengan mi kuning dan kerupuk palembang kancing atau kemplang keriting. Biasanya, aku juga lanjut makan tekwan setelah menikmati seporsi pempek. Hanya saja masih jarang sekali restoran di area Cengkareng yang menjual kuliner khas dari Palembang, Sumatera Selatan ini.
   Pempek lebih nikmat saat disajikan dengan kuah saus berwarna hitam kecokelatan yang sering disebut cuko oleh orang Palembang. Untuk membuat cuko yang lezat konon hanya membutuhkan bawang putih, bawang merah, cabai (bisa rawit berwarna hijau), gula jawa, cuka, asam jawa/garam, dan ebi (udang kering). Setelah semua bahan lengkap, blender semua bumbu kecuali cuka dan gula merah. Selanjutnya, cemplungkan semua jadi satu ke dalam wadah panci berisi air yang sudah mendidih. Segera nikmati perpaduan rasa cuko yang asam, manis, dan pedas.
   Aku pun teringat kembali saat momen mudik lebaran beberapa tahun lalu, aku dan keluarga sengaja melewati lintas timur supaya bisa melipir ke Kota Palembang dan merasakan langsung kelezatan pempek asli yang dibuat di sana. Pempek ini menjadi kuliner nusantara yang tak boleh diskip saat berwisata ke Bumi Sriwijaya tersebut. Saking khasnya, Palembang juga dijuluki sebagai Kota Pempek.
   Sementara untuk jelajah kuliner nusantara seperti pempek di Jakarta dan sekitarnya, ada 3 spot yang bisa Kompasianer kunjungi:
1. Pempek Megaria
Semua menu pempek favorit ada di daerah Jakarta Pusat ini. Restorannya terletak di Kompleks Bioskop Metropole 21 area Cikini. Disinyalir sebagai pempek legendaris sejak tahun 1989, Pempek Megaria memang punya rasa istimewa yang yummy for your tummy. Aku pernah icip pempek disini sepulang NoBar dengan teman-teman komunitas.
2. Pempek Garuda, Kemayoran
Penggemar pempek tak hanya berasal dari Palembang saja. Saat jelajah kuliner pempek di area Kemayoran, aku melihat pusat jajan pempek disini tak pernah sepi dari pembeli dan banyak sekali pengunjung datang silih berganti. Soal perpaduan rasa gurihnya tentu tak perlu diragukan lagi.
3. Pempek 28Â
Di dekat Pasar Depok Jaya, ada kios Pempek 28 yang juga bisa dicoba. Ada Pempek Lenggang sampai Adaan yang dapat dibeli secara offline atau online. Pilihan menu minuman seperti jus buah plus es campur atau es kacang merah pun dapat menemani momen libur lebaran tahun ini.
   Makan pempek seolah jadi kebiasaan dalam keluargaku belakangan ini. Mulai dari hotel berbintang, restoran mewah, warung sederhana, tempat makan virtual, sampai ratusan pedagang keliling juga sudah banyak yang menjual kuliner khas Palembang ini. Tinggal seperti apa kita harus pintar membedakan, mana pempek asli dari Palembang atau hanya sekadar buatan adonan tepung belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H