Usut punya usut, Mbak Tiara selaku perwakilan dari Local Cinema juga mengatakan "Berhubung lobi dan koridor Local Cinema besar, kami sebenarnya lagi mengajak beberapa UMKM yang mau open booth untuk jualan disini dan Local Cinema juga terbuka bagi para pelaku industri film nasional yang mau buat acara di tempat ini karena kami selalu mendukung hal-hal yang konsepnya bersifat kearifan lokal"
  Hal lain yang membuat beda Local Cinema yaitu jenis makanan khas bioskop seperti pop corn yang dijual ada 8 rasa. Kalau tidak suka nonton, bagi Kompasianer yang mau icip pop corn juga bisa langsung datang ke Local Cinema. Duduk manis di lobi sambil dengar sayup-sayup alunan musik bisa memuaskan hati sejenak.
  Sentuhan warna dinding hitam mengelilingi ruangan lobi masuk bioskop yang lapang. Pengunjung bisa anteng duduk sambil menunggu film pilihannya diputar. Sound yang kencang membuat suasana Local Cinema lebih hidup.
  Pilihan film yang tayang dari Local Cinema pun akan memprioritaskan beri jatah layar bagi film-film nasional terlebih dahulu. Setelah itu, baru memberi porsi pada film asing yang masuk top box office. Makanya, judul-judul filmnya selalu diupdate melalui akun media sosial instagram @localcinema.id atau penonton bisa datang langsung dan lihat poster film berbingkai apa saja yang sudah terpasang di dinding. Bagi komunitas atau para pelaku film independen juga bisa memutarkan karya film pendeknya disini, syaratnya asal sudah mengantongi izin dari Lembaga Sensor Film (LSF).
  Selain fasilitas-fasilitas tersebut, tempat sampah, toilet, dan musala juga tersedia di Local Cinema. Tempat sampah ditempatkan pada pintu keluar setiap studio. Sementara toilet berdekatan dengan musala dan tempat salatnya pun dipisah antara pria dan wanita. Sungguh! Fasilitas bioskop yang lengkap.
  Ke depan, Local Cinema sedang kolaborasi dengan beberapa sekolah untuk nonton film bertema pendidikan supaya para pelajar bisa menikmati hiburan tanpa batas. Faktanya, Local Cinema juga lebih ramai dikunjungi kalangan pekerja atau pelajar saat weekdays dibanding akhir pekan. Rasanya, aku pun sudah terpikat untuk kembali nonton ke destinasi ini.
  Semoga jaringan bioskop Local Cinema juga bisa buka cabang di kota-kota terpencil di Indonesia. Biar jangkauan karya film yang diputar dalam bentuk layar lebar makin meluas. #SupportLocalCinema
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H