Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kisah tentang Pelestarian Artefak Film, Karya, dan Nama yang Terukir dalam Sejarah Film Nasional

11 Mei 2022   12:30 Diperbarui: 11 Mei 2022   12:33 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pembicara yang hadir dalam Dialogue Budaya "Pelestarian Artefak Film dan Seni Budaya" (dok. KOMiK)

Bidikan dari keluarga almarhum H. Usmar Ismail ternyata belum semua dikeluarkan. Masih ada warisan yang tersisa dan belum ditampilkan dalam pameran. Mulai dari meja kerja Usmar Ismail, kaset film yang tersimpan rapi dalam lemari, dan tulisan tangan terkait sinopsis atau skenario baru yang belum sempat diproduksi maupun tayang via layar lebar. "Semua itu bisa membuat jeli dalam melihat dan mengenal Usmar Ismail lebih dekat nantinya" ujar Badai Saelan dan Nadia Radinka selaku cucu dari Usmar Ismail.

Yuri Arief Waspodo dari Museum Penerangan KemKomInfo tak mau ketinggalan bercerita tentang pelestarian artefak film. Ia mengapresiasi Pameran Boeng Usmar Ismail yang telah menghangatkan hubungan dan membuka pintu kolaborasi antar museum, komunitas, sineas, dan energi kebaikan lain yang membangkitkan nyawa industri perfilman. Tak sekadar jadi titik temu, semua tertular mindset positif yang sama bahwa sosok Usmar Ismail memang layak dijadikan pahlawan nasional.

Penulis jadi ingin mengoleksi sobekan tiket bioskop dari film-film Indonesia yang pernah ditonton. Konon, arsip film dalam bentuk kertas atau lembar foto yang tersisa tidak boleh dilaminating, dilakban, dan hanya diberi merica maupun daun teh untuk merawat koleksi yang mudah lapuk serta  rapuh. Siapa tahu penulis bisa bikin pameran vintage ke depan dari koleksi yang dipunya.

Sudut Pameran Boeng Usmar Ismail yang diapresiasi komunitas film, sineas, desainer, arsitek, dan figur publik lain (dokpri) 
Sudut Pameran Boeng Usmar Ismail yang diapresiasi komunitas film, sineas, desainer, arsitek, dan figur publik lain (dokpri) 

Kini, Pameran Boeng Usmar Ismail sudah usai. Tapi, Kompasianer masih bisa mengulik sejarah film Indonesia melalui buku biografi yang diterbitkan KemDikBud RI atau mengunjungi langsung Museum Penerangan di Taman Mini Indonesia Indah. Perlakukan sejarah seperti para pendahulu kita yang pernah melalui pada masanya. Kita tak pernah tahu bila ke depan, justru kita yang bisa mencetak sejarah itu sendiri hingga bisa diangkat dalam pameran budaya seperti ini.

Terima kasih pada gelap yang memberi kesempatan sinar terang menyala dengan begitu indah. Layaknya Pameran Boeng Usmar Ismail yang berakhir dengan penuh kesan sangat baik sejauh mata memandang para pengunjungnya. Semangatlah, film Indonesia dan generasi penerus Usmar Ismail berikutnya demi film yang lestari sampai anak dan cucu nanti!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun