Ustadz Adi Hidayat (UAH) yang menjadi guru ngaji dalam setiap kajian selebriti. Sebagai ustadz yang berada dalam sirkel atau lingkaran pertemanan kaum selebriti ini, UAH mampu membawa gerakan Islam post-modernisme.
  Tren hijrah dikalangan selebriti nyatanya terjadi di Indonesia sejak tahun 2017. Dibalik fenomena ini ada peran dari  Sebagai pendakwah, Ustadz Adi Hidayat terbilang fleksibel dan dinamis. Ia termasuk ulama yang mengutamakan toleransi dan mempertahankan akidah untuk dikembalikan lagi pada individu masing-masing soal urusan agama. Biasanya, ceramah atau tausiah yang disampaikan selalu menggunakan pendekatan ilmiah. Ada papan tulis dan spidol untuk menjabarkan apa saja yang ingin dijelaskan kepada para pengikutnya.
  Penulis rutin mengikuti ceramah dari UAH setelah kepergian almarhum Ustadz Jefri Al Buchori dan almarhum Ustadz Muhammad Arifin Ilham. UAH bak hadir seperti generasi ulama penerusnya yang punya gaya ceramah tanpa mengkotak-kotakkan siapa saja yang mau mendengarnya. Proses UAH untuk menjadi penceramah diawali dari latar pendidikan menimba ilmu agama pada Pasca Sarjana di Islamic Call College Tripoli, Libya dan Magister Agama Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
  Penulis juga sempat mendapat kiriman paket Rempah PH7 yang menjadi temuan herbal dari UAH untuk meningkatkan imunitas. Alhamdulillah, aku bisa lolos dari jeratan gelombang kedua Covid-19 tahun lalu setelah mengonsumsi produk herbal dari Ustadz Adi Hidayat. Khasiat kesehatan dari produknya mampu memperlancar pernapasanku saat terserang virus Corona. Produk herbal yang dirilisnya berada dibawah naungan pusat kajian Islam, Quantum Akhyar Institute yang dibentuk UAH sejak tahun 2013.
  Dari perjalanan dakwah di Pandeglang sejak kecil membawa UAH kerap diundang sebagai narasumber keagamaan sampai sekarang. Salah satu kajian bersama selebriti yang sering menghadirkan Ustadz Adi Hidayat yaitu kajian MuSaWaRah (Muda, Sakinah, Mawaddah, Warahmah). Kajian ini sering diadakan di Masjid Raya Bintaro Jaya sektor 9. Beberapa selebriti yang tampak rutin ikut kajian seperti Adrian Maulana, Arie Untung, Dimas Seto, Dude Herlino, Hamas Syahid, Mario Irwinsyah, Ricky Perdana, Primus Yustisio, Teuku Wisnu, Tommy Kurniawan, dan masih banyak lagi. Mereka juga pernah menggagas event bertajuk Hijrah Fest yang sukses gaet penceramah-penceramah panutan lainnya.
   Tak hanya kaum selebriti, UAH pun berhasil menarik generasi milenial dan generasi Z yang punya niat mendalami ajaran Islam, menerapkan gaya hidup syariah, dan memperbanyak amalan. Konten video dan audio ceramah dari ustadz yang memiliki 3,5 juta pengikut di instagram ini sangat populer. Ustadz Adi Hidayat selalu berhasil memberi insight tentang akidah dan fikih. UAH juga sering mengungkap isu yang viral secara runut dan jelas. Ia memaparkan semuanya dengan hukum Islam yang pas.
   Tergolong ustad muda dari kalangan milenial, UAH selalu mengedepankan logika. Dalam mensyiarkan ilmu agama yang didapatnya, beliau tak pernah mendikte seseorang yang bertanya suatu ilmu kepadanya. UAH berhasil membuat gaya hidup Islami di Indonesia lebih keren dan lebih banyak membangkitkan rasa ingin tahu umat Islam akan ajaran agamanya.
   Padu padan busana yang sering dikenakan Ustadz Adi Hidayat juga selalu terlihat kasual. Terkesan syar'i plus fashionable. Beberapa gaya berpakaiannya pun dikembangkan dalam ranah bisnis fashion yang dikenal dengan mode koko jersey UAH.
   Selama bulan Ramadan tahun 1443 Hijriah, UAH sudah menyiapkan program ramadan melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official. Ada konsep program bertajuk "Ramadan Penuh Ilmu". Setiap sahur, kita bisa mendengar tausiah seputar Fikih. Kajian seputar akidah bisa disaksikan ba'da subuh dan ba'da zuhur selama Ramadan. Acara Aku Suka (Ayo Kultum Sejenak Sebelum Berbuka) tayang setiap hari via YouTube jelang waktu berbuka. Disela video kajian, tampil juga tilawah ramadan dari Syeikh Salim Al-Mitsri. Banyak sekali ilmu yang bisa digali saat menonton rangkaian video yang tersaji.
   Terima kasih Ustadz Adi Hidayat atas ilmu yang selalu dibagikan kepada para pengikutnya. Sosok ustadz yang mampu menyebar benih kebaikan untuk memberi kesejukan Ramadan tahun ini. Pantas bila UAH menjadi pendakwah panutan yang bisa membimbing umatnya untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta, Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H