Kembali ke jelajah Danau Toba dari berbagai penjuru. Saat sore hari tiba, aku dan keluarga biasa berburu momen matahari terbenam (sunset). Kami langsung mengunjungi Pantai Pasir Putih Parbaba atau Pantai Pasir Putih Situngkir. Sejauh mata memandang, suasana pantai begitu tenang bak sinar mentari yang kembali ke peraduannya. Sang bulan pun datang dan siap menggantikan cahayanya. Kembali takjub aku dibuatnya.
   Bila sampai larut malam, biasanya kami putuskan untuk menginap. Tak perlu khawatir karena hotel dan homestay disekitar danau terbesar ini begitu banyak. Simalem Resort bisa menjadi pilihan salah satunya.  Setiap sudut Danau Toba juga sudah banyak restoran yang menyajikan kuliner khas Batak.
   Hal yang belum tercapai di Danau Toba buatku yaitu ikut serta menikmati Sigale-Gale Festival. Atraksi wisata ini dianggap unik karena mengusung budaya Samosir. Selain itu, aku juga ingin bersantai di Danau Aek Natonang. Konon udara di danau ini sejuk karena masih banyak pohon rindang. Hewan-hewan seperti kambing, kerbau, kuda dan sapi juga masih bebas berkeliaran. Bahkan, danau ini disebut Danau di atas Danau Toba.
DSP Toba terbilang kondusif dengan menjunjung tinggi Heritage of Toba didalamnya.
   Sepupu ku pernah bilang bahwa Kawasan Danau Toba juga sudah ada gerakan sadar wisata kurun beberapa tahun belakangan. Sebagai destinasi super prioritas pariwisata Indonesia, Kaldera Toba ditetapkan UNESCO sebagai Global Geopark. Hal ini tentu dinilai karena iklim
   Selain itu, Danau Toba juga giat menerapkan Sapta Pesona. Salah satunya, sanitasi seperti kamar mandi umum dan kelola sampah sudah tampak dibenahi. Pemerintah juga sudah memegang teguh prinsip kelestarian alam saat pengembangan destinasi wisata Danau Toba.
   Tahun mendatang, aku melihat ada potensi besar dari kawasan wisata ini. Danau Toba terkini lebih berkembang sebagai kawasan bisnis. MICE di Indonesia aja hadir untuk menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal dan diharap bisa membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD).
   Semoga saja, meningkatnya para pelancong dari mancanegara dan domestik memang bisa membuat profit bisnis makin melangit. Tentu potensi seperti itu bisa mendatangkan kesejahteraan.
   Aku ingin kembali ke Danau Toba. Jejak dan jelajah Toba dari berbagai penjuru dengan waktu lebih lama. Lihat kerapian barisan pohon pinus yang berada di perbukitan hijau. Tengok lekukan danau dengan lembah dan persawahan yang masih permai. Ditemani angin sepoi-sepoi yang menyapa panorama kaldera Toba dan bangga akan warisan sejarah Batak didalamnya.
Jadi, kapan kamu berangkat ke Danau Toba bersamaku? Buktikan bahwa Danau Toba bagian dari Wonderful Indonesia. Horas!!
dBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H