Menu buka puasa yang tidak biasa versi aku itu ialah makanan berat, seperti nasi dan lauk pauk. Biasanya, aku lebih memilih jajanan pasar atau kurma sebagai menu buka puasa. Makan nasi dan lauk pauk baru dilakukan selesai salat tarawih.
Mengingat sudah masuk pertengahan bulan ramadan, aku mulai mencari ide menu buka puasa  yang tidak membosankan. Minimal, menu ini mengenyangkan dengan perpaduan antara cemilan dan makanan berat tadi. Tercetuslah untuk membuat roti jala dan kari ayam yang menggoda selera.
Kari ayam dengan bumbu rempah khas Indonesia sangat menggoda lidah siapa saja. Aromanya yang harum membuat rasa gurih tercium menyengat hidung. Kari ayam ini cocok disantap bersama keluarga di bulan Ramadan. Supaya tak biasa, kari ayam disajikan bukan bersama nasi melainkan roti jala.
Perpaduan hidangan terasa pas saat kuah kari disiram ke roti jala. Roti yang mirip sarang laba-laba ini ternyata berasal dari Melayu. Ada juga yang biasa menyiram roti jala dengan kuah durian. Berhubung ini untuk sajian buka puasa, akhirnya aku memilih kari ayam.
Saat tercampur dengan kari ayam semua rasa seakan menyatu dan memenuhi selera para pencinta kuliner nusantara sepertiku. Soal rasa jangan ditanya sedapnya. Apalagi, aku mempersiapkan bahan dan memasak bareng mama tercinta.
Bahan-bahan yang diperlukan:
200 gr daging ayam tanpa tulang
50 gr kentang yang telah dicuci dan dipotong
150 ml air
150 ml santan
2 sdm minyak goreng
1 sdm bumbu kari bubuk
1 bawang bombai yang sudah dicincang
5 bawang putih
5 bawang merah
1 jahe segar
2 cengkeh utuh
4 kapulaga
1 batang kayumanis
2 lembar daun salam
1 sdt garam
1 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir
Cara memasak:
1. Haluskan bawang merah, bawang putih, jahe, dan minyak.
2. Tumis bawang bombai, cengkeh, kayu manis, kapulaga, dan daun salam hingga layu dan wangi.
3. Tambah bumbu kari yang sudah jadi, bumbu halus, dan garam. Aduk sampai aroma tercium.
4. Masukkan daging ayam sambil diaduk hingga tampak kaku.
5. Masukkan campuran bahan seperti kentang, santan, dan tuang air.
6. Masak sampai mendidih sekitar 5 menit. (Jangan lupa untuk kecilkan api dan tunggu hingga daging ayam maupun kentang terasa lunak)
7. Tambahkan bumbu lain seperti merica bubuk dan gula sampai aroma kari terasa harum.
8. Masak sampai matang (kuah terlihat mengental)
   Sambil menunggu bumbu kari ayam lebih meresap, Kompasianer bisa langsung membuat roti jala. Adapun bahan yang diperlukan:
150 gr tepung terigu,
300 ml santan,
1 butir telur ayam,
2 sendok makan minyak sayur,
sendok teh garam,
sendok makan gula pasir,
Margarin secukupnya.
Cara membuat:
1. Campur telur, santan, dan minyak sayur dalam wadah. Aduk sampai merata.
2. Tuang tepung terigu dan tambah gula serta garam. Aduk sampai adonan menggumpal.
3. Panaskan wajan atau teflon dengan sedikit margarin.
4. D engan cetakan khusus berbentuk corong 3 mulut, buat rangkaian jala di dalam wajan dari bahan-bahan yang telah disatukan. Setelah terbentuk lubang-lubang yang saling bertumpu, lipat atau gulung sehingga roti jala bisa disisihkan dari wajan.
(bentuk dan jumlah roti bisa disesuaikan selera)
Setelah semua matang, sajikan roti jala dan siram kuah kari ayam di atasnya. Tambahkan acar sebagai pelengkap hidanganmu. Jangan lupa untuk berdoa sebelum berbuka puasa.
Sebenarnya, roti jala juga bisa ditemani dengan kari kambing. Hanya saja, tak semua orang bisa makan kambing. Terutama, bagi mereka yang punya riwayat penyakit hipertensi (darah tinggi).
Selain itu, menu roti jala ini sudah dikenal di negara Malaysia. Sepengetahuanku, belum banyak restoran di Indonesia yang menyajikan menu roti jala dan menu pendampingnya ini. Aku pikir memasak roti jala dan kari ayam bisa jadi peluang bisnis yang layak dicoba. Selamat memenuhi selera buka puasamu. Ingat, jangan terlalu nafsu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H