Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kamu Penakut? Lapor KPK Secepatnya

26 Februari 2021   22:33 Diperbarui: 26 Februari 2021   22:51 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktor dan Aktris yang berperan dalam serial KPK

Kiky Saputri menjadi tumbal dalam salah satu episode serial Genflix
Kiky Saputri menjadi tumbal dalam salah satu episode serial Genflix
Humor makin segar dengan dukungan pelawak senior seperti H. Malih yang berperan sebagai Engkong dan Putty Noor yang berperan sebagai emak dari Randu. Didukung pula aktor kawakan, Krisna Mukti yang memerankan karakter antagonis sebagai ayah dari Valen. Proses pemilihan pemain (casting) sudah pas. Tiap pemeran mampu membangun karakter masing-masing.

Aksi KPK untuk melawan hantu begitu unik. Mereka membawa tas berisi peralatan dan perlengkapan yang bisa mengusir makhluk halus. Sebut saja daun kelor, bambu kuning, kompas pencari jejak setan, air bekas mandikan jenazah, serbuk gatal-gatal, suntikan kekebalan, cambuk penistaan, jaring perangkap, ketapel bikin ngilu, dan masih banyak lagi.

Sentuhan horor justru hadir dari artistik seperti latar tempat yang bernuansa seram. Gubuk tua, pohon angker, dan hutan pinus memberi unsur ketegangan setiap kasus yang harus diselesaikan KPK. Alam gaib dan alam nyata pun direpresentasikan dengan perbedaan dasar yang mencolok sehingga penonton akan merasa ikut masuk ke dalamnya.

Teror Genderuwo jadi salah satu episode serial Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK)
Teror Genderuwo jadi salah satu episode serial Komisi Pemberantas Ketakutan (KPK)
Hal yang sangat disayangkan dari serial ini, hanya dari segi teknis. Efek visual dan tata cahaya terlalu berlebihan. Efek visual masih terasa kurang halus terutama saat alat-alat pembasmi hantu menghilangkan hantu tersebut. Sementara tata cahaya yang over terlihat saat adegan didalam ruangan. Ada penempatan lampu di luar ruangan yang seolah menggantikan sinar matahari sepertinya tak diberi diffuser sehingga cahaya terlihat terlalu terang.

Penulis berharap untuk episode serial KPK mendatang bisa menghadirkan mitos atau legenda berbau mistis yang sering diceritakan lintas generasi secara turun temurun sehingga semua setan yang diperbincangkan di Indonesia bisa tampil atau unjuk gigi. Selain itu, aktor dan aktris pendukung yang hanya hadir dalam satu episode semoga bisa ditampilkan namanya dalam credit title. Minimal, nama-nama pemeran tertulis pada caption (keterangan) di bawah judul setiap episodenya. Peran mereka cukup diperhitungkan dan mereka juga bagian dari tim produksi karya serial tersebut, meski bukan tim inti.

Genflix Original mempersembahkan serial KPK (Komisi Pemberantas Ketakutan)
Genflix Original mempersembahkan serial KPK (Komisi Pemberantas Ketakutan)
Pada akhirnya, penulis yakin bahwa serial KPK bisa mengusir ketakutan saat bosan selama di rumah saja. Serial orisinal dari Genflix ini patut jadi rekomendasi tayangan yang menghibur untuk ditonton darimanapun. Apapun device yang Kompasianer gunakan, nonton horornya di Genflix aja ya.

Oia, kalau bertemu hantu atau diganggu makhluk jahat jangan sampai keder apalagi malah lari terbirit-birit. Segera lapor KPK untuk dibasmi dengan metode yang bikin perut melilit.

Keep streaming on Genflix Original, Kompasianers!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun