Tragedi Tsunami di Provinsi Banten itu telah merenggut nyawa semua personil Seventeen, hanya Ifan sebagai vokalis yang masih bertahan sampai sekarang.
Ada 6 korban dari Seventeen dan tim yang terseret gelombang pasang tersebut, termasuk istri Ifan yang setia menemaninya. Mereka ialah M. Awal Purbani (Bani - bassis), Herman Sikumbang (Herman - gitaris), Windu Andi Darmawan (Andi - drummer), Oki Wijaya (road manager), Ujang (kru), dan Dylan Sahara (istri dari Ifan).
Penonton film "Kemarin" bisa menyaksikan saat letusan anak Gunung Krakatau sampai ombak di pantai Tanjung Lesung meluluhlantakkan panggung ketika Seventeen beraksi di atasnya.
Efek visual mampu reka ulang dramatisasi musibah itu. Rangkaian footage lain dari Film "Kemarin" juga diambil dari dokumentasi suasana rekaman, pertemuan untuk kontrak kerja, saat naik panggung, promosi album, sampai kehidupan religi dan aktivitas sehari-hari yang diungkap oleh keluarga terdekat.
Testimoni orang-orang terdekat berulang kali tersaji. Ada senyum dan air mata yang terpancar dari raut mereka saat harus bercerita tentang masa-masa yang telah dilalui. Istimewanya, Bapak Wishnutama Kusubandio selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (MenParEkraf) juga memberi opini-opini yang membuat film "Kemarin" semakin berisi.
Film "Kemarin" coba mengetuk emosi penonton supaya ikut merasakan kedekatan dan kehilangan. Dari semua adegan yang diabadikan, adegan yang menguras air mata itu saat Ifan bertemu dengan orang tua teman-temannya yang menjadi korban. Disitu terlihat sekali tangisan orang tua yang kehilangan anaknya yang masih muda.
Adegan yang juga mengandung bawang yaitu saat momen lebaran 2019, Ifan melihat linimasa Instagram. Ada konten foto dari masing-masing keluarga yang harus merayakan lebaran tanpa sosok imam atau pemimpin dalam keluarganya. Bersiaplah matamu untuk berkaca-kaca!
Film "Kemarin" cocok ditonton bagi para anak band yang punya rencana untuk meniti karier pada jalur musik.
Sementara bagi para Kawan Seventeen, film "Kemarin" akan menjadi kenangan yang kembali menggugah rasa walau tersisa duka didalamnya. Dari film "Kemarin" penonton diajak untuk meresapi dan menghargai waktu bersama orang-orang yang disayangi.
Terima kasih Seventeen karena telah memberi warna untuk blantika musik Indonesia. Yuk, ke bioskop dan saksikan film "Kemarin" sambil mengenang karya-karya mereka.
Di akhir tulisan ini, aku juga ingin mengingatkan supaya kita bisa berdoa untuk semua korban tsunami Tanjung Lesung semoga dilapangkan kuburnya.