Usianya yang masih produktif tentu mengingatkan sejumlah karya yang pernah dilaluinya, sebut saja:
1. Film layar lebar
Meski jarang mendapat porsi sebagai pemeran utama, Bang Ade selalu tampil dengan tokoh yang mengesankan dalam setiap filmnya. Misal, Ia berperan sebagai Chaerul Saleh dalam Soekarno: Indonesia Merdeka (2013), pemimpin PKI 1920-an bernama Musso Manowar dalam Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015), Dean dalam Ayah Menyayangi Tanpa Akhir (2015), Guntur dalam Midnight Show (2016), Ade dalam Kalam-Kalam Langit (2016) dan Night Bus (2017).
Jadi jaksa dalam Lima (2018), jadi Polantas bernama Firman dalam 22 Menit (2018), jadi paranormal dalam Dongeng Mistis (2018), Lorong (2019), Mas Tyo dalam Malam Jumat: The Movie (2019), Saman dalam Sabyan, Menjemput Mimpi (2019), serta jadi anak panti bernama Maman dalam Ratu Ilmu Hitam (2019).
Dari 16 judul film yang pernah dibintanginya, penampilan paling berkesan saat Ia menjadi seorang transgender bernama Sandra dalam Bid'ah Cinta (2017). Perannya tersebut membuat Ia raih nominasi Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (FFB). Karya film terakhirnya yang belum tayang di layar lebar yaitu film biografi berjudul Buya Hamka.
2. Film pendek
Lukisan Bertuah dan Chintya (story about every family) menjadi film pendek yang pernah dibintanginya sebagai hasil kolaborasi antar mahasiswa IKJ. Selain itu, Ia juga terlibat sebagai aktor dalam YouTube series pada akun Menjadi Manusia untuk judul Ustadz Jaga Jarak dan series kolaborasi bersama Polri untuk judul Jiwa.
Tak hanya eksis di depan layar, Bang Ade juga berkecimpung dibalik layar. Ia pernah menjadi sutradara webseries "Rindu" (yang pergi tidak akan kembali. Jagalah dengan cinta dan kasih) serta project yang masih berjalan sebagai art director untuk judul "Sementara Selamanya". Pada project akhir itu, Ia berkolaborasi dengan sahabat-sahabatnya seperti Deva Mahenra dan Reza Rahadian.
3. Lagu kenangan
Dunia tarik suara yang disukainya mengantar Ia untuk membuat single. Di awal tahun 2020, lagu Perahu Biru berhasil dinyanyikan dalam karakter khas vokalnya yang berat. Single ke-empat itu melengkapi single-single lain yang berjudul Kisah Kita, Hujan Cinta, dan Kisah ini. Lantunan suaranya masih bisa terdengar dari akun YouTube miliknya.
Semua karya yang pernah dihasilkan kini tinggal kenangan. Kemarin sore, Bang Ade menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat. Riwayat penyakit pernapasan (asma) yang ada mengharuskan Ia harus jalani tes rapid dan swab berulang. Sebelum hasil tes reaktif Covid-19 keluar, ajal telah dulu menjemputnya.
Semoga Bang Ade pergi dengan husnul khotimah menyusul ayahnya yang telah pergi mendahului pada 2011 lalu. Karya-karya Bang Ade akan terkenang sepanjang masa.
Terima kasih atas pesan keberagaman dan perdamaian yang selalu disematkan dalam setiap pertemuan. Biar yang telah terjadi menjadi kenangan indah, selamanya. WE WILL MISS YOU*