Kesulitan lain datang dari godaan seperti hawa nafsu. Aku hampir membuka media sosial setiap hari. Bukan tidak mungkin, kadang aku menemukan konten-konten pornografi yang sungguh menggoda iman.
Tahun ini, aku dan keluarga pun tidak bisa mudik. Padahal momen berkumpul dan foto bersama saat lebaran menjadi hal yang paling ditunggu. Apalagi ketika itu semua keluarga bisa kumpul menjadi satu. Aku rindu kampung halaman dan kangen dengan nenek ku. Ah, aku merasa lemah dan tak berdaya.
Dengan kondisi jaga jarak yang diterapkan, aku juga bersedih saat sesama muslim bertemu tak bisa bersalaman atau jabat tangan. Masih banyak masyarakat yang khawatir bahwa salaman akan menularkan virus Corona. Covid-19 yang berkembang pesat telah jadi momok di tengah masyarakat sehingga momen kebersamaan terasa luntur.
Selalu ada cahaya setelah gelap
Selalu ada hikmah dibalik musibah
Hentikan keluh kesah
Ibadah ramadan tahun ini harus berjalan istiqomah
Kita memang dipaksa untuk jaga jarak dengan sesama manusia, tapi kita wajib lebih dekat terhadap Sang Pencipta, Allah Azza Wa Jalla. Aku tetap tak mau terganggu melakukan ibadah selama Ramadan tahun ini. Kembali lagi pada niat supaya lelah bisa menjadi lillah. Ada momen bersama keluarga yang bisa tetap terjaga saat wabah Covid-19 masih merajalela. Selain itu, aku bisa lebih menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar.
Semoga kita bisa melewati kesulitan ini dengan ikhlas. Tetap semangat dan tawakal kepada Allah SWT dengan khidmat. Percayalah, Allah SWT telah berjanji dalam firmannya karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Setitik tinta jadi noda
Setitik salah jadi dosa
Mari tekun ibadah di bulan puasa
Jalani saja dengan ceria
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H