Ramadan terbayang begitu meriah
Berharap petik pahala berlimpah
Tapi, diriku hadapi wabah
Hingga lakukan ibadah selama di rumah
Tak terasa sudah masuk hari ke-12 kita melakukan ibadah puasa Ramadan. Bagaimana puasa tahun ini, Kompasianer? Masih lancar kan!
Meski nuansanya sangat berbeda dari tahun sebelumnya, kita harus tetap menjalankan ibadah di bulan Ramadan. Berbuka puasa, sahur, salat tarawih, tadarus, dan salat Ied tak boleh ditinggalkan. Walau semua itu harus dilakukan di rumah saja sebagai imbas dari pandemi Corona.
Kelumpuhan diberbagai lini kehidupan memaksa kita untuk melalui bulan Ramadan tahun ini sebagai ujian keimanan. Tradisi-tradisi yang biasa dilakukan selama Ramadan terasa hilang euforianya. Cobaan ini sungguh membuat kita harus memupuk kesabaran. Jangan kasih kendur!
Jika ada pertanyaan kesulitan apa saja yang aku alami saat Ramadan kali ini? Tentu aku akan menjawab 'banyak'.
Mulai dari penghasilan yang berkurang. Maklum saja, aku hanya pekerja teks komersial yang bekerja sebagai penulis lepas. Tentu jasa kepenulisan yang aku tawarkan sulit mendapat klien di tengah pandemi seperti ini. Aku hanya bisa berupaya untuk tetap tegar dan produktif dengan berkarya di Kompasiana.
Selanjutnya, aku harus menghadapi suasana ibadah yang tak biasa. Aku paling sering mengunjungi masjid saat ramadan untuk salat tarawih berjamaah dan mendengar ceramah. Aku juga sering mendengar arak-arakan bedug untuk membangunkan sahur. I'tikaf saat mengejar lailatul qadar juga sering aku ikuti. Sungguh suasana ramadan tahun ini terasa hambar karena tak bisa lagi merasakan aktivitas seperti itu.