Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kecerdasan Generasi Milenial saat Masuk Gerbang Pembayaran Nasional

23 Mei 2019   18:57 Diperbarui: 26 Mei 2019   14:41 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
doctors.gym.com/Gerbang Pembayaran Nasional hadir untuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai

Libur lebaran sudah didepan mata. Banyak hal yang harus dipersiapkan dari sekarang seperti perencanaan anggaran keuangan untuk liburan. Sebagai milenial, aku tak perlu lagi membawa dompet yang tebal saat liburan karena kini sudah ada alat pembayaran non tunai yang bisa digunakan kapan saja dan dimana saja.

Ada cerita menarik saat aku sedang liburan di sabana Fulan Fehan yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada dua tahun lalu. Bukan karena aku tak bawa kamera sehingga kehilangan momen yang ada. Tapi, aku lupa membawa kartu ATM atau debet serta kartu kredit. 

Aku merasa panik. Aku harus membayar tagihan listrik yang sudah jatuh tempo hari itu. Jika tidak terbayar, maka listrik akan diputus dan kondisi rumah yang berada di Jakarta bisa gelap gulita. Aku teringat keluargaku dan akivitas mereka bisa terganggu jika aku terlambat membayar listrik. Pembayaran listrik menggunakan e-banking juga tak bisa aku lakukan karena aku susah sinyal saat liburan di daerah perbatasan.

Aku memutuskan untuk pergi ke bank BUMN yang hanya ada satu di wilayah desa itu. Bayangkan! saat aku datang antrian panjang sudah menghadang. Mau tidak mau, aku harus antri sampai tagihan listrik berhasil ku lunasi.

Banyak waktu yang terbuang hanya untuk antri di bank. Seharusnya aku bisa lebih produktif dalam memanfaatkan waktu liburan. Belum lagi saat membayar di depan teller, semua uang tunai harus dihitung secara manual agar jumlah yang dibayar sesuai dengan nominal sistem yang tampil di layar. Transaksi yang dilakukan secara manual semakin besar resiko jika aku harus membayar dengan membawa uang tunai dalam jumlah banyak apalagi saat itu aku berada di kota yang teramat asing.

Kondisi demikian membuat aku sebagai milenial harus cerdas berpikir ulang bahwa transaksi tunai terasa tidak cepat, tidak praktis, dan tidak aman. Kalkulasi waktu liburan bisa terganggu karena hal-hal yang diluar dugaan seperti itu. Kini, setiap liburan aku selalu merencanakan checklist bawaan dan aku harus selalu mempersiapkan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) serta uang elektronik.

Jaringan PRIMA Mencapai Gerbang Pembayaran Nasional yang Terpercaya

Suasana Kompasiana Nangkring/dokpri
Suasana Kompasiana Nangkring/dokpri
Pengalaman penulis di atas juga pernah dirasakan oleh seorang travel bloger, Marischka Prudence. Saat ia mengunjungi beberapa tempat untuk eksplorasi keindahan wisata, ia menyiapkan uang tunai untuk memenuhi transaksi kebutuhan agar aktivitas travelling dapat berjalan lancar.

Selain itu, perencanaan liburan juga membuat Ia memasukkan barang bawaan seperti alat pembayaran untuk melakukan transaksi. Semua pengalamannya dibagi dalam acara Kompasiana Nangkring bertajuk "Milenial Cerdas Dukung GPN dengan Jaringan Prima" di Olivier Caf, West Mall Grand Indonesia (21/5).

Pada selasa sore lalu, hadir juga sebagai pembicara Bapak Suryono Hidayat selaku Marketing Director Jaringan Prima. Beliau bercerita tentang fitur dan layanan yang tersedia dari jaringan Prima, termasuk bagaimana switching company ini berkontribusi terhadap sistem pembayaran nasional melalui GPN. 

Setelah mendengar paparannya, penulis tak ragu lagi karena switching yang dilakukan jaringan PRIMA telah diawasi oleh Bank Indonesia dan transaksi menggunakan GPN membuat kita sebagai pengguna bisa berkontribusi meningkatkan devisa negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun