Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Antologi Rasa yang Tak Sanggup Berbagi Rasa

20 Februari 2019   16:15 Diperbarui: 20 Februari 2019   16:43 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"untuk yang telah menemukan, tapi tak bisa memiliki"

Dalam review kali ini, penulis tak mau membandingkan antara film dan buku. Sudah pasti sensasi itu beda karena membaca buku butuh daya imajinasi yang tak biasa. Novel Antologi Rasa sudah dikenal sebagai metropop (fiksi tentang masyarakat urban kelas menengah). Namun tenang saja, jika kamu belum membaca novelnya, aku yakin masih bisa mengikuti jalan cerita dari film Antologi Rasa.

Penulis menonton film Antologi Rasa pada hari penayangan pertama di bioskop, 14 Februari 2019 yang katanya diperingati sebagai hari kasih sayang. Seharusnya film ini tepat jadi momen untuk menjangkau para penonton yang dimabuk asmara. Apalagi diadopsi dari novel best seller karangan Ika Natassa.

Di awal adegan, penonton diberi narasi dari masing-masing pemeran. Sudut pandang tokoh coba diungkap seperti kebiasaan netizen Indonesia yang sering menilai orang lain disekitarnya dibanding bercermin pada diri sendiri. Poros utama dari cerita kata hati masing-masing tokoh ini akan mengisi durasi film sampai akhir.

4 orang bankir terjebak dalam "zona pertemanan" yang tak pernah melampiaskan perasaannya masing-masing. Harris dan Keara pergi liburan ke Singapura demi menonton ajang balap formula 1. Dari situ terungkap bahwa Harris punya rasa suka dengan Keara sejak awal pertemuan. Tapi, Keara tak menyadari karena menaruh hati terhadap Ruly. Namun, Ruly memilih Denise yang justru telah memiliki suami bernama Kemal.

Dengan dalih pertemanan yang tak ingin rusak. Justru Harris dan Keara tergoda untuk melakukan cinta satu malam setelah pulang dari klub malam di Singapura. Saat Keara sadar, ia mulai jaga jarak dengan Harris karena merasa keperawanannya telah direnggut begitu saja. Keara juga ingin jaga jarak dengan Ruly agar tak ada yang merasa dikhianati.

Dibalik sifat cool alias pendiam dari sosok Ruly, ia menyimpan rasa cinta. Lama-kelamaan wajah Keara justru terbayang dalam ingatannya. Ruly belum berani untuk mengungkapnya. Ia malah jujur terhadap Harris atas apa yang dirasa.

Keara bimbang karena dia yang menciptakan rasa cinta, tapi tak mampu mengungkapnya. Ada rasa yang harus dibagi, tapi ia tak rela melakukan itu.

Seberapa keraskah mereka mampu bersembunyi dibalik topengnya masing-masing?

Adegan Ruly dan Keara dalam Film Antologi Rasa
Adegan Ruly dan Keara dalam Film Antologi Rasa
Ibarat sebuah makanan yang punya rasa. Tentu makanan itu akan diberi penyedap atau bumbu maupun topping sebagai penggugah selera. Tapi, koki dalam film Antologi Rasa sepertinya lupa menghidangkan itu semua.

Sejak awal pencarian tokoh melalui media sosial, penulis mengikuti perkembangan film ini. Rasa penasaran begitu menggoda karena ingin melihat siapa saja yang mampu berperan dalam kisah cinta dewasa versi layar lebar. Sulit memang untuk mencari sosok yang pas sesuai dengan imajinasi.

Jika film dari novel Critical Eleven fokus dengan 2 tokoh saja, film Antologi Rasa begitu bimbang karena terlihat samar apakah ada 3 tokoh yang menjalin hubungan suka sama suka atau malah 4 tokoh karena Denise tak begitu digambarkan secara jelas baik hubungan persahabatan antar mereka maupun hubungan percintaannya.

Keengganan kisah menarik benang merah rasanya hanya hadir dalam tarik ulur hubungan yang sudah bisa ditebak penyelesaiannya. Cerita menjadi tidak meyakinkan karena momen manis yang menyenangkan hanya hadir sebatas ciuman. Demi menembus genre percintaan, rasanya film ini tak mampu menciptakan love impression yang kuat.

Sejak awal penonton sudah diajak melihat ragam sudut pandang untuk mencerna isi kepala dari setiap tokoh yang ada. Tapi, tokoh-tokoh itu tak mampu membuat penonton jatuh hati kepadanya. Penulis tak mampu ikut sedih saat cinta Harris bertepuk sebelah tangan. Begitu juga saat cinta Keara terhadap Ruly terbilang pupus. Para tokoh enggan berbagi rasa dengan para penonton.

Penampilan para pemain memang sedap dipandang. Tapi, untuk sebuah film rasanya itu tidak cukup jika tanpa kualitas akting yang enak dilihat. Intrepretasi tokoh tidak terlalu kuat. Harris hanya bertahan pada cengar-cengir yang berupaya memikat pujaan hatinya. Keara terlihat begitu ambivalen (mencintai dan membenci terhadap orang yang sama), tetapi ia tidak eklektis. Tokoh Ruly justru lempeng sekali hidupnya.

Dari situ cerita mulai membosankan karena eksekusi keliru. Jangan berharap ekspetasi tinggi seolah akan menemukan cinta setelah menonton film ini. Jalinan emosi para tokoh membuat hati penonton tetap hampa.

Mencari cinta itu gampang, tapi terasa sulit jika harus diungkapkan!

Dari kursi sutradara, Rizal Mantovani terlihat tak bertanggung jawab dalam eksplorasi cerita. Ada adegan saat Harris dan Keara mabuk bersama dalam situasi dugem (dunia gemerlap) yang tak ditempatkan sesuai porsinya. Coba saja adegan itu hanya tampil di akhir cerita, penonton pasti akan mendapat esensi bahwa mereka pernah melakukan 'tidur seranjang bersama'.

Sahutan dialog rasanya terlalu banyak dengan jumlah tokoh yang minim. Adegan romantis masih belum terbentuk dan sulit mengajak penonton untuk sekadar menggenggam tangan pasangan yang duduk disebelahnya. Apalagi akhir film ditutup dengan penyelesaian manis dengan hubungan long distance relationship.

Antologi Rasa tak ubah hanya memotret gaya hidup pergaulan bebas yang jauh dari norma agama. Tapi, tak berani menantang mereka yang terjebak dalam "zona pertemanan". Semua dieksekusi secara tidak peka karena cerita cinta yang berlapis tak mampu membawa penonton larut dalam rasa yang seharusnya ada.

Akankah rasa cinta Harris terbalas oleh Keara? Tonton Antologi Rasa segera
Akankah rasa cinta Harris terbalas oleh Keara? Tonton Antologi Rasa segera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun