Dibalik peluang yang terbuka, ada tantangan juga yang harus disikapi. Misal, industri makanan dan minuman dinilai sangat terfragmentasi, penerapan teknologi terbatas di segmen Usaha Kecil dan Menengah, produktivitas buruk di industri hulu seperti pertanian, dan meningkatnya masalah keamanan pangan.
Dari situ, Pemerintah mulai membuka jalur menuju revolusi industri 4.0. Ada langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah agar industri makanan dan minuman tetap 'sehat' :
1. Keringanan pajak (tax holiday & tax allowance).
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha UMKM dengan melakukan pemotongan pajak, seperti tarif PPh final yang dibebankan dari yang sebelumnya sebesar 1% menjadi 0.5%. Penurunan tarif ini dimaksudkan agar para pelaku industri kecil dan menengah dapat mengembangkan usaha sehingga bisa naik kelas atau menjadi lebih besar lagi.
2. Memberikan bantuan peralatan, mesin, promosi di dalam dan luar negeri.
Melalui kebijakan ini, Pemerintah ingin mendorong produktivitas di sektor hulu yaitu pertanian, peternakan, dan perikanan, melalui penerapan dan investasi teknologi canggih seperti sistem monitoring otomatis dan autopilot drones.
Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah juga meluncurkan program e-Smart IKM, yang bekerja sama dengan beberapa online marketplace terkemuka, untuk memasarkan produk-produk pelaku Industri Kecil dan Menengah di ranah pemasaran online. Dengan terlibat dalam program ini, diharap para pelaku IKM tidak akan ketinggalan dalam tren transaksi online pada situs jual beli dan akan semakin banyak produk-produk pelaku IKM di dalam online marketplace tersebut.
Sumber daya manusia (sdm) menjadi kunci masuk era industri 4.0. Pemerintah senantiasa berupaya melakukan peningkatan kualitas dan daya saing SDM agar lebih siap dan kompetitif. Salah satu langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam memacu SDM Indonesia adalah dengan membentuk kelompok kerja nasional yang memiliki tujuan untuk penguatan kapasitas para pemimpin Indonesia.
4. Peraturan dan standarisasi kualitas produk Indonesia supaya siap bersaing dengan produk negara lain.
Pemerintah berkomitmen untuk berinvestasi pada produk makanan kemasan untuk menangkap seluruh permintaan domestik di masa datang seiring dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen. Dalam hal ini peningkatan produksi makanan kemasan modern diiringi dengan inovasi produk. Diharapkan konsumen cerdas akan beralih ke makanan kemasan modern sehingga mempercepat ekspor dan menjadikan Indonesia sebagai produsen food and beverage regional berskala Internasional.