Alhamdulillah kita dipertemukan lagi dengan bulan yang penuh kemuliaan bagi umat Islam, bulan suci Ramadhan 1439 H. Mumpung masih hari pertama puasa, penulis sudah menyusun rekomendasi target harian ramadhan yang senantiasa kita rindukan setiap tahunnya agar mendapat keberkahan. Berikut jadwalnya:
02.30-03.50
1. Sholat tahajud
2. Memperbanyak do'a
03.50-04.30
1. Mengakhiri makan sahur
2. Memperbanyak istighfar
3. Mempersiapkan Shalat Subuh berjamaah
04.30-06.30
1. Tadarus Al Qur'an
2. Melanjutkan dengan dzikir pagi
3. Mendengarkan tilawah
4. Sholat Dhuha
06.30-11.45
1. Bekerja untuk mencari rezeki halal
2. Menghindari dusta, ghibah, dan pikiran kotor.
11.45-13.00
1. Shalat Dzuhur berjamaah
2. Qailulah (Tidur sejenak)
13.00-15.00
1. Melanjutkan pekerjaan
2. Mencari ilmu melalui media sosial atau menyebarkan berita baik.
15.00-18.00
1. Shalat Ashar berjama'ah
2. Menyempatkan olahraga ringan
3. Silaturahmi dengan kerabat.
18.00-19.00
1. Menyegerakan waktu berbuka (dengan mengutamakan makan kurma dan minum air putih)
2. Shalat Maghrib Berjamaah
3. Menonton tilawah di YouTube
19.00-20.30
1. Shalat Isya Berjama'ah
2. Menyimak Taklim atau Ceramah di masjid
3. Melaksanakan shalat Tarawih dan Witir
20.30-22.00
1. Bersedekah
2. Tadarus Al Qur'an sekaligus mengkaji terjemahan
3. Beristirahat.
     Insya Allah, hal-hal tersebut yang akan penulis lakukan setiap hari. Jika kita sudah membuat jadwal dengan target seperti itu pasti kita bisa bersemangat menjalankan ibadah secara istiqamah. Target harian tersebut bagai wasiat untuk diri agar tidak lalai dalam menikmati bulan penuh kemuliaan ini.
Dari target harian, penulis juga memiliki 3 goal setting yang bisa dicapai setelah 1 bulan melaksanakan rutinitas tersebut, yaitu:
1. Puasa Sunah
Ibadah puasa tidak sekedar menahan lapar dan haus. Kita juga dituntut untuk mengendalikan hawa nafsu. Begitu juga menjauhi hal-hal yang mengurangi pahalanya, seperti berdusta, suka membicarakan orang lain, dan kegiatan yang tidak berfaedah. Jika kita berhasil menjalani selama bulan Ramadhan, maka akan terbiasa untuk melakukan puasa sunah di bulan berikutnya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Alloh) maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Khatam Al Qur'an
Di bulan Ramadhan ada malam Nuzulul Qur'an. Malam yang disebut sebagai peringatan diturunkan Al Quran. Minimal setiap tahun, penulis sudah terbiasa melakukan khatam Al Qur'an selama Ramadhan. Penulis selalu mengoptimalkan bulan ini untuk lebih dekat dengan kitab suci umat Islam.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk khatam Al Qur'an, diantaranya:
A). Untuk 1x khatam:
1. Shalat Subuh baca Al Qur'an 4 halaman
2. Shalat Zuhur baca Al Qur'an 4 halaman
3. Shalat Ashar baca Al Qur'an 4 halaman
4. Shalat Maghrib baca Al Qur'an 4 halaman
5. Shalat Isya baca Al Qur'an  4 halaman
B). Untuk 2x khatam:
1. Shalat Subuh baca Al Qur'an 8 halaman
2. Shalat Zuhur baca Al Qur'an 8 halaman
3. Shalat Ashar baca Al Qur'an 8 halaman
4. Shalat Maghrib baca Al Qur'an 8 halaman
5. Shalat Isya baca Al Qur'an 8 halaman
C). Untuk 3x khatam:
1. Shalat Subuh baca Al Qur'an 12 halaman
2. Shalat Zuhur baca Al Qur'an 12 halaman
3. Shalat Ashar baca Al Qur'an 12 halaman
4. Shalat Maghrib baca Al Qur'an 12 halaman
5. Shalat Isya baca Al Qur'an 12 halaman.
Dari ketiga cara di atas, penulis baru bisa melakukan 1x khatam selama sebulan karena memang ada saja cobaan yang harus ditaklukkan. Meski demikian, penulis selalu menargetkan ini karena kita tidak pernah tahu apakah kita akan bertemu kembali dengan bulan Ramadhan yang akan datang.
3. Mendapatkan Lailatul Qodar
Pahala ibadah semalam di Lailatul Qodar disebut lebih baik dari ibadah 1000 bulan. 10 malam terakhir di bulan Ramadhan tepatnya pada hari yang ganjil harus dimanfaatkan untuk beri'tikaf. Dari Ibnu Hajar Al Asqolani dalam kitab Bulughul Marom, menuliskan hadits bahwa, dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa beri'tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri'tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun 'alaih. (HR. Bukhari).
Melaksanakan i'tikaf ramadhan menjadi kesempatan terbaik bagi siapa yang ingin mendapatkan kebahagiaan sejati. Seolah terdapat berbagai macam hadiah yang telah disimpan untuk para hambanya yang menyembah Allah SWT dengan penuh kesungguhan. Ibadah di akhir ramadhan ini juga diyakini sebagai proses persiapan, pemantapan dan latihan untuk menghadapi sebelas bulan yang akan datang.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "(Waktu datangnya) Lailatul Qadar diperlihatkan kepadaku. Kemudian salah seorang keluargaku telah membuyarkan konsentrasiku, (sehingga) aku pun lupa darinya, maka carilah ia pada sepuluh (malam) terakhir." (HR. Muslim).
     Begitu banyak rutinitas ibadah yang menjadi ladang pahala dan bisa dikerjakan sehari-hari terlebih di bulan suci Ramadhan. Ladang pahala begitu luas membentang nilai kebaikan yang berlipat ganda. Mulai dari target harian dan goal bulanan tersebut harus dilakukan dengan penuh niat keikhlasan.
     Mari kita jalani bulan Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Hanya kepada Allah SWT, kita berserah diri. Lanjutkan risalah dakwah yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk memperbanyak amalan sunnah. Pererat kembali hubungan kita dengan orangtua, keluarga, dan kerabat agar senantiasa silaturahmi terus terjaga. Jadilah pribadi yang paling bermanfaat karena sebaik-baiknya manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Semoga target di bulan puasa ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Tuan beristri elok nan rupanya
Bermandi mahligai wajah nan jelita
Ramadan kini sudah di ufuk mata
Mari bersama tingkatkan iman dan taqwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H