Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kolaborasi Pemerintah, Sineas, Bioskop, dan Penonton demi Ekosistem Film Nasional

5 April 2018   22:02 Diperbarui: 30 Maret 2021   12:26 1944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penonton zaman now disebut juga sebagai penikmat atau pengamat film. Partisipasi publik diperlukan agar memilih tontonan film yang memiliki unsur positif didalamnya. Usahakan menonton film Indonesia di hari pertama. Kenapa? Karena kalau hari pertama sepi penonton, maka film lokal dianggap tidak laku dan langsung diturunkan dari layar bioskop. Jadi, hari pertama akan menentukan apakah film lokal akan tayang lebih lama atau turun layar dari bioskop. Jangan tunda lagi untuk menonton film nasional di hari pertama!.

Penulis juga berharap agar penonton film Indonesia semakin cerdas dalam memilih mana film yang baik untuk ditonton dengan kualitas cerita dan promosi tepat. Lihat film-film nasional yang  memiliki fungsi sebagai cerminan budaya dan sebagai alat propaganda untuk menyampaikan kearifan lokal. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menangkal penetrasi budaya asing.

www.cnnindonesia.com
www.cnnindonesia.com
Semoga saja 4 pihak di atas bisa menjadikan jaringan eksibisi dan distribusi film di Indonesia semakin sehat. Jadi tidak ada lagi siklus film yang merugikan. Rumah produksi tidak hanya menemukan formula film laris dengan eksploitasi pemeran utama bertampang manis yang punya banyak fanbase. Jika hal ini dilakukan terus-menerus akan terjadi kejenuhan pasar dan penonton bisa lari. Industri film nasional harus mulai bertanggung jawab terhadap tantangan-tantangan yang ada agar tidak hanya sekedar membuat penonton datang ke bioskop, tetapi juga bertanggung jawab menciptakan pengalaman menonton yang mengesankan.

Lebih lanjut industri film nasional harus lebih dekat dengan teknologi. Hal ini didasari karena persaingan film lokal dan film asing sering terjadi. Manfaatkan juga platform-platform digital yang memiliki peran besar sebagai strategi pendekatan ke pasar film atau penonton seperti Netflix dan platform lainnya.

Ciptakan rasa saling membutuhkan atau ketergantungan dari semua pihak yang terlibat. Film pun akan dipandang sebagai media audio visual yang menarik, mudah dicerna, dan secara langsung merasuk ke pikiran dan jiwa siapa saja. Apalagi era digital sangat lekat dengan teknologi sehingga film disinyalir mampu menumbuhkan pendidikan berkarakter bagi bangsa Indonesia.

Tantangan-tantangan tersebut harus dilalui semua elemen agar gairah perfilman Indonesia bisa memiliki sinergi dan sinkronisasi semua pihak. Ada jalinan yang harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mewadahi produksi film lokal.

Jangan cuma jadikan perayaan Hari Film Nasional sebagai ajang seremonial belaka karena perayaan Hari Film Nasional bukan untuk mengenang kejayaan masa lalu, tapi untuk menyongsong optimisme masa depan perfilman Indonesia agar semakin jaya. Semoga geliat perfilman Indonesia bisa terus diapresiasi karyanya sehingga dapat memperkuat ketahanan budaya lokal dan membuktikan eksistensi perfilman Indonesia di mata dunia.

Bukan hanya sebagai media hiburan, film harus memenuhi unsur nilai-nilai kultural edukatif yang mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun karakter, meningkatkan ketahanan budaya, dan mensejahterakan masyarakat. Mari jadikan ekosistem perfilman Indonesia yang saling berkolaborasi sehingga tidak hanya berorientasi bisnis melainkan suatu hasil karya yang layak diapresiasi sepanjang masa. Selamat Hari Film Nasional ke 68!

Sudahkah kamu menontonfilm Indonesiahari ini?

Peringatan Hari Film Nasional ke-68
Peringatan Hari Film Nasional ke-68

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun