Ada adegan-adegan unik saat Alia melihat makhluk-makhluk gaib disekitarnya. Adegan paling kocak saat Alia melihat anak kecil yang memiliki luka di kepala lalu didorong oleh suster di salah satu rumah sakit. Anak kecil itu seolah berinteraksi dengan Alia dan akhirnya penonton pun bisa menebak bahwa anak kecil itu sebenarnya sudah meninggal karena menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. 'Jika ingin memberitahu kepada penonton bahwa itu hantu, kenapa harus ada suster yang mendorong? Apa susternya juga ikut-ikutan jadi hantu?...'
Ketakutan Alia tidak sampai disitu. Ia berlari ke luar rumah sakit menuju tempat parkir dan mengendarai mobil untuk kabur. Namun, Alia menabrak hantu. Setelah hantu melotot, Alia ketakutan, hantu pun hilang, dan pengunjung rumah sakit lain mulai berkerumun untuk menganggap bahwa Alia tidak waras. Film pun semakin membodohi penonton.
Karakter hantu juga mulai bicara layaknya manusia. Ada adegan saat keluarga hantu merekonstruksi aktivitas makan malam keluarga. Suara-suara hantu dibuat terbata-bata layaknya zombie yang menjadi arwah gentayangan karena masih memiliki perkara dunia yang belum selesai. Padahal, dunia arwah dan dunia manusia sudah berbeda alam toh. Â
Paranormal pun membuka portal agar Alia dan Abel bisa pergi ke alam bawah sadar untuk interaksi langsung dengan hantu-hantu penunggu rumah itu. Mereka melihat bahwa hantu keluarga tersebut masih memiliki dendam terhadap maling yang menyatroni rumah itu.
Dalam adegan flashback, terlihat jelas bahwa maling tersebut ialah penjaga rumah yang bernama Mang Asep (Epy Kusnandar). Aku pun semakin tertawa karena melihat Mang Asep sengaja membuka topeng malingnya dalam adegan masa lalu itu.
Setelah semua terbongkar, Alia mulai dirasuki. Ia mendatangi kediaman Mang Asep lalu memotong kaki Mang Asep hingga buntung.
Paranormal dan Abel berusaha untuk mencegah Alia sampai ke rumah Mang Asep, namun usaha mereka tampak sia-sia karena Paranormal justru lebih paham posisi pintu belakang rumah tua itu dibanding Abel yang tinggal di rumah tersebut. Sungguh keganjilan adegan yang membuat malu.
Selanjutnya, Mang Asep menjadi hantu lalu mengejar Alia di balik kain-kain putih yang disusun seperti jemuran. Ini menjadi momen yang mengingatkanku saat menonton film Pengabdi Setan. Lantas, apa logis juga jika kain putih itu dijemur hingga malam hari dan untuk apa Mang Asep memiliki kain putih tersebut? Memangnya, Ia tinggal di rumah sakit?.
Cerita tidak tumbang sampai disitu. Untuk menyembuhkan jiwa Abel yang sudah terperangkap sejak kecil dalam dunia arwah, Alia yang ditemani pacarnya bernama Davin (Denny Sumargo) harus masuk ke dunia arwah. Mereka harus membawa Abel keluar dari gua atau lorong-lorong sempit yang dihuni para hantu.
Banyak adegan lucu saat mereka berada di tempat itu. Mulai dari adegan teriak kata 'jangan...' tanpa tindakan sama sekali sehingga semua terlihat begitu rekayasa. Bahkan, saat mereka bertemu hantu Mang Asep, kakinya sudah tersambung lagi. Padahal Ia mati karena kakinya terpotong. Kiranya film ini semakin tidak menyeramkan, malah pantas untuk ditertawakan.