Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ancaman Nyawa, Harta, dan Kehormatan Wanita Sumba

21 Desember 2017   02:31 Diperbarui: 21 Desember 2017   03:07 2325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram.com/oclink

Film ini beda. Saat meracuni makanan, penonton tidak akan diberitahu dengan detail adegan Marlina memasukkan racun ke dalam sup ayam. Hanya ada simbol buah atau sayuran berwarna merah yang mampu merepresentasi bahwa itu adalah racun yang dimasukkan ke dalam makanan. Setelah itu, senyum lirih Marlina begitu puas karena telah menghabisi nyawa gerombolan perampok dalam sekejap.

Markus belum memakan sup ayam buatan Marlina. Ia memilih untuk memanggil Marlina ke dalam kamar demi merasakan kenikmatan dibalik tubuhnya. "Kau adalah perempuan paling berbahagia malam ini,", ujar Markus kepada Marlina.

Marlina tidak ingin pasrah atas kepuasan sesaat. Tanpa segan Ia memenggal kepala Markus saat hendak merampas kehormatannya pada kondisi yang sudah terdesak. Parang milik Markus diambil Marlina untuk menebas si pemerkosa di puncak syahwatnya. Jati diri Marlina semakin tampak misterius sejak babak awal.

Keesokan hari sejak insiden terjadi. Pada babak kedua, Marlina membawa kepala si perampok dalam sebuah perjalanan menuju kantor polisi. Dengan tekanan batin bergejolak, Ia menenteng kepala Markus untuk diserahkan pada pihak yang berwajib. Marlina menyebut kepala ini sebagai tahanan bagi dirinya. "Saya akan bawa kepala ini ke kantor polisi !".

Marlina harus menunggu truk untuk sampai ke tempat yang dituju. Ia pun bertemu dengan sahabatnya bernama Novi (Dea Panendra) yang sedang mencari suaminya. Novi sudah mengandung selama 10 bulan namun tak juga melahirkan anaknya. Kurang akses kesehatan dan informasi mengenai kehamilan membuat suami dan keluarga menyalahkan Novi karena anaknya tak kunjung lahir. Suami Novi (Indra Birowo) percaya, anak tersebut tak lahir karena sungsang akibat Novi berselingkuh.

Ketegangan demi ketegangan pun menghiasi perjalanan Marlina dan Novi saat naik truk mencapai tujuannya masing-masing. Dimulai dari Marlina yang tidak diizinkan naik karena membawa kepala Markus yang membusuk. Marlina pun mengancam supir truk dengan senjata tajam yang dipegangnya.

Di tengah perjalanan, truk yang dinaiki Marlina berpapasan dengan kendaraan yang dikemudikan oleh dua orang teman Markus yang masih hidup. Setelah melihat korban-korban berjatuhan, Franz  (Yoga Pratama) berupaya mencari Marlina.

Saat angkutan truk yang membawa Marlina beristirahat di persimpangan, Franz meneror seluruh penumpang. Novi berusaha membela Marlina meski nyawa menjadi taruhannya.

Marlina ditinggal sendiri di tengah perjalanan. Hanya tersisa seekor kuda yang bisa menemani perjalanannya untuk sampai kantor polisi. Dengan gagah berani, Ia menunggangi kuda Sumba. Tekadnya masih kuat untuk mencari keadilan karena Ia menolak melakukan pengakuan dosa di gereja.

Bayangan tentang peristiwa yang telah terjadi sebelumnya terus menghantui Marlina. Ilusi tubuh tanpa kepala Markus sambil memetik gitar senantiasa mengikutinya. Tindak pembunuhan yang telah Ia lakukan memiliki beban moral yang harus ditanggungnya. Visual ini memberi kesan bahwa Marlina sebagai tahanan atas rasa bersalahnya.

Tiba di depan kantor polisi, Marlina menitipkan kepala Markus di sebuah kedai sate dengan anak bernama Topan. Marlina tetap tidak mau disalahkan atas apa yang dilakukannya karena baginya apa yang Ia perbuat adalah bentuk pembelaan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun