Ada Inovasi Baru dari KFC

Pertama kali yang terlintas saat mendengar kata KFC menurut saya itu bukan tempat makanan junk food. KFC itu hanya singkatan dari Kentucky Fried Chicken yang jadi tempat makan semua kalangan dari anak-anak gaul sampai kaum profesional.

Entah kenapa, tempat ini selalu jadi pilihan terakhir kumpul bareng siapa saja. Mungkin karena harga yang terjangkau, jadi tempat makan ini juga cocok dikunjungi pas akhir bulan apalagi awal bulan.

Alhasil, akhir bulan Mei, saya pun langsung buka puasa pertama di tempat ini. Biasanya sih generasi muda Buka Bersama (BukBer) dengan teman-teman, tapi karena memang hari perdana, jadi saya memutuskan makan disana sendirian. ‘Harap bersabar! Ini cobaan..” ujar saya dalam hati.

Sebenarnya menu baru KFC dalam bentuk burger bukan pertama kali. Sebelumnya sudah pernah ada Chick n Fillet, Fish Fillet, Original Burger, dan Burger Deluxe. Tapi kenapa, sejak dilaunching dari bulan April tahun ini, semua teman-teman saya bilang "Ada inovasi baru tuh dari KFC". Rasa penasaran pun semakin memuncak. Hingga akhirnya setelah menyelesaikan pekerjaan, saya menyempatkan diri untuk coba menu tersebut pertama kali di KFC yang berlokasi di Lantai 3, Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat. 

Pengalaman ini jadi kunjungan ke-3 saya makan di outlet tersebut. Menurut saya, outlet ini memang tidak begitu besar sehingga saat akhir pekan selalu ramai pengunjung. Tapi, itu semua tidak berlaku di akhir pekan lalu. Suasana lokasi cukup sepi, jadi saya pun bebas tanpa antri. Maklum saja, banyak orang yang lebih memilih untuk melewatkan hari perdana buka puasa bersama keluarga di rumah.

Sesampainya di depan kasir, seorang pelayan wanita berkerudung langsung berkata sesuai standar layanan, "Selamat datang mau pesan apa?". Saya langsung pesan menu KFC Zuper Krunch.

Biasanya, kalau saya ke KFC selalu bingung mau pesan menu apa. Jika diingat, paling sering saya pesan Paket Kombo Super Star. Alasannya karena selain bisa menikmati makanan yang lengkap, kita juga dapat bonus atau secara tidak langsung membeli Compact Disc (CD) dari beberapa musisi Indonesia. Saya salut dengan kerjasama KFC dan beberapa musisi maupun label rekaman yang saling berkoordinasi. Secara tidak langsung, saya melihat strategi penjualan CD seperti itu justru mendukung anti pembajakan. Dengan membeli kepingan CD asli, kita bisa mendukung karya musisi lokal untuk terus berekspresi melalui lagu.

Untuk hari itu, saya pun melupakan menu Kombo Super Star karena lebih tertarik dengan menu baru yang bikin penasaran. Kenapa saya penasaran? Karena memang biasanya saya beli burger dari restoran cepat saji yang lain. Prinsip saya, kalau mau makan burger harus beli di restoran tersebut, tapi kalau mau makan ayam dan nasi yah belinya di KFC. Masing-masing restoran kan punya ciri khas dan menu andalannya.

Lalu, saya pun melanjutkan pemesanan. Niatnya mau beli Paket Zuper Krunch dengan harga promo. Sepengetahuan saya, ada salah satu operator seluler yang pernah dihack pertama kali punya kerjasama untuk pembelian Paket Zuper Krunch dengan potongan harga jika konsumen membayar dengan menggunakan layanan uang elektronik yang mereka sediakan. Untuk menggunakan promo tersebut, kita harus membeli paket Zuper Krunch yang kombo bukan yang reguler.

Saya pun sempat melihat poster promo tersebut di depan kasir. Dari poster yang berdaya ‘magic’ itu, saya melihat jika paket kombo itu sudah termasuk burger, kentang, dan soft drink (pepsi) seharga Rp. 32.000 , sedangkan yang reguler hanya burger saja dengan harga Rp. 20.000. Berhubung saya ingin paket yang komplit agar terasa kenyang, saya pun tetap memilih Zuper Krunch Kombo.

Padahal di poster sebelahnya, ada sensasi menu baru yang juga menggoda untuk dicoba yaitu Karee Chicken dengan harga mulai dari Rp. 35.000,- (harga sesudah pajak). Kita bisa dapat 1 potong ayam dengan saus karee,1 nasi, 1 teh madu, dan 1 makanan penutup seperti puding. Mungkin menu baru ini akan saya coba untuk buka puasa berikutnya kali yaa.

Saya pun langsung melanjutkan pembayaran menggunakan layanan uang elektronik. Sebagai generasi milenial, saya memang membiasakan diri dengan transaksi non tunai. Alasannya sih sederhana karena kalau bawa uang tunai resiko keamanan masih jadi hal yang patut diperhitungkan. Jadi, lebih cepat gesek menggunakan kartu kredit/ATM atau tinggal tap menggunakan fitur uang elektronik tersebut.

Tiba-tiba saat melakukan tap pembayaran beberapa kali tertera di mesin Electronic Data Capture (EDC) bahwa pembayaran gagal dilakukan karena pin salah. Wajar saja karena terlalu banyak layanan uang elektronik yang saya gunakan, pin yang saya punya pun beragam. Akhirnya, saya membuka catatan semua nomor pin yang saya gunakan dan sepertinya semua sudah sesuai namun transaksi justru belum bisa dilakukan.

"Tunggu sebentar yaa." ujar saya kepada kasir yang melayani. Saya pun langsung membuka aplikasi di gawai yang saya bawa. Proses perubahan pin selesai dan saya mendapat sms konfirmasi untuk pin baru. Namun, setelah dimasukkan nomor pin tersebut ke mesin EDC pembayaran masih belum bisa dilakukan dengan alasan yang sama. 'Ada yang tidak beres.. .', pikir saya.

Dengan ramah dan penuh sabar, kasir itu pun berkata “Coba Mas dihubungi ke bagian call centernya, waktu itu juga ada konsumen yang seperti ini dan mendapat petunjuk dari sana”. Meski saya sudah sedikit terganggu karena ada hambatan seperti ini, saya memutuskan untuk menerima saran dari kasir tersebut. Ternyata, saat dihubungi, pihak call center operator penyedia layanan mengatakan bahwa fasilitas uang elektronik sedang mengalami gangguan sudah 1 minggu hingga waktu yang belum ditentukan.

Saya mengakhiri panggilan tersebut dan membayar pesanan dengan uang tunai. Untung saja masih ada beberapa lembar recehan yang tersedia di dompet. Setelah pembayaran selesai, saya membawa sebuah nampan yang berisi minuman pepsi, burger, kentang, dan saus.

Dokumentasi Pribadi

Sesampainya di meja, saya begitu kaget karena ternyata burger Zuper Krunch ini penuh inovasi. Di luar ekspetasi, isi yang terdapat dalam burger ada lapisan keju dan irisan sayuran yang dioles dengan saus Zuper yang punya cita rasa beda. Selain itu, di dalam burger juga tampak ayam crispy yang masih utuh. Potongan ayamnya bukan cuma daging saja, tapi lengkap dengan kulit ayam yang kriuk. Semakin tidak sabar saya menyantap hidangan ini karena saya juga suka sekali dengan kulit ayam.

Pasti Kompasianer tahu kebiasaan anak muda kekinian yang harus foto makanan sebelum dimakan. Saya pun melakukan ritual itu. Meski sebelum foto, terlintas dalam benak saya tentang opini dari teman-teman yang sering mengatakan “Hmm.. makan di KFC aja pamer. Semua orang kan juga bisa makan disini, kecuali kalo lue makan-makan di tempat yang hits atau mevvah, baru deh posting di socmed. Kesannya lue tuh bukan jadi anak gaul, tapi norak karena makan di KFC aja langsung publikasi gitu.”

Saya pun tidak peduli dengan apa kata mereka. Saya berusaha untuk menepis opini mereka dengan pemikiran-pemikiran positif karena tujuan saya unggah ke media sosial bukan untuk pamer. Saya posting di media sosial karena merasa bahwa memang Zuper Krunch ini menu baru dari KFC. Mungkin saja, konten yang saya buat bisa jadi bahan informasi para penyuka kuliner yang ingin mencoba sensasi menu baru tersebut. Disitu akan ada kebanggaan tersendiri tentang menu baru KFC yang sudah pernah saya coba pertama kali.

Setelah sesi foto selesai, saya langsung merasakan burger tersebut dengan kenikmatan tiada bandingannya. Dari segi rasa, bumbunya begitu melekat jadi tidak hambar. Dari segi bentuk, rotinya begitu besar jadi isi yang ada didalam burger pun tidak akan berjatuhan keluar. Dengan tagline “Kriuknya berasa banget !” dan 100% daging ayam utuh, menu ini saya yakini akan jadi saingan berat restoran sebelah yang sudah terkenal dengan burger yang khas.

Selesai makan, saya tidak terburu-buru pulang. Memang sih melewatkan shalat tarawih pertama kali itu rasanya gimana gitu. Tapi, shalat tarawih bisa dikerjakan sendiri juga kok di rumah meski pahalanya lebih sedikit. Namun setiap bulan Ramadan, yang penting bagi saya yaitu istiqomah dalam ibadah. Jangan shalat di saat awal bulan Ramadan saja, nanti pas mau lebaran pada sibuk pergi ke tempat belanja menghabiskan Tunjangan Hari Raya (THR).

Sambil ‘menurunkan makanan’ istilah orangtua zaman dulu. Saya pun melakukan browsing dan membuat vlog tentang menu ini dengan menggunakan jaringan WiFi yang tersedia. Entah jaringan wifi ini fasilitas dari KFC langsung atau memang masih terpusat dengan jaringan wifi mal Grand Indonesia sehingga masih bisa terkoneksi. Namun, saya tidak mau ambil pusing, saya tetap menikmati suasana sendiri ini.

Sepanjang perjalanan pulang, sisa-sisa kelezatan Zuper Krunch masih menempel dan membuat saya berkata dalam hati “Saya harus beli Zuper Krunch ini bareng teman-teman biar merasakan sensasinya tidak sendirian.”.

Dokumentasi Pribadi