Jajaran kuliner khas dari daerah lain juga layak untuk dicoba, seperti Pisang Goreng “Asen” Pontianak, Batagor Cuplis, Cakwe Galaxy, Aneka Gorengan Juara, Baso Goreng Gajah (BAGOJA), Kembang Tahu Pak Arif, Tahu Kalasam, Roti Cane Hayuda, Ketupat Gloria 65 Ny. Kartika Tjandra, Sate Klatak Kambing Mas Tanto, Serabi Hijau Kinca Pandan, Cempedak Harum, dan masih banyak makanan khas popular lainnya yang dapat membuat lidah bergoyang.
Pisang Goreng Pontianak (IG: @me_eksis)
Aneka Gorengan Juara (Koleksi Pribadi)
Uniknya, tahun ini juga digelar kompetisi Mie Warisan Nusantara. Ada 3 kategori yang dilombakan, yaitu Mie Ayam, Mie Nusantara, dan Mie Non Halal. Masing-masing kategori tersebut telah memiliki pemenang yang telah melalui serangkaian babak penyisihan hingga final. Pemenang pun berkesempatan berjualan di Kampoeng Tempo Doeloe untuk menentukan juara umum yang dinilai berdasarkan penjualan tertinggi selama periode KTD berlangsung.
Bakmi Ayam Pelangi (DokPri)
Kompetisi yang diikuti para pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jabodetabek ini akhirnya berhasil dimenangkan oleh Bakmi Ayam Pelangi untuk kategori mie ayam yang menawarkan paket mie ayam dengan tambahan pangsit dan bakso dengan harga jual Rp. 30.000-45.000,-. Cwie Mie Malang Regia, untuk kategori mie nusantara yang mematok harga antara Rp. 28.000-45.000,-. Cliff Noodl Bar untuk kategori mie non halal yang menampilkan jenis sajian Mie Kriting Siantar, Mie Kriting Hijau (
Vegetable), Mie Kriting Hitam (Arang Bambu), dan Mie Samcan Rica dengan harga antara Rp. 35.000-47.000,-. Ketiga pelaku UKM ini akan memperebutkan juara umum yang berhak mendapatkan total hadiah Rp. 60.000.000,- serta kesempatan untuk membuka usaha di Summarecon Mal Kelapa Gading. Kegiatan ini tentunya mengabulkan keinginan para pecinta mie agar menu ini bisa diwariskan secara turun-temurun.
Salah satu personil Kompasianer Penggila Kuliner mengabadikan backdrop panggung (DokPri)
Sambil menikmati hidangan, pengunjung juga bisa menuju salah satu area KTD yang memiliki sebuah panggung utama dengan dekorasi
banner bergambar
Kampoeng Tempo Doeloe. Berbagai agenda kegiatan pun sudah dijadwalkan hadir di panggung ini. Jelang sore hari, pengunjung akan dihibur dengan penampilan tari tradisional nusantara. Saat malam tiba,
hiburan pun diisi dengan etnik kolaborasi nusantara dan parade layang-layang malam. Atraksi yang keren dan sulit pengunjung dapatkan di acara lain! .
Suasana Malam Hari (Twitpict @me_idy)
Bagi Kompasianer yang datang membawa anak juga bisa menikmati mainan-mainan masa kecil yang menyenangkan. Dijamin anak-anak yang berada disini tidak akan pernah merasa bosan karena semua area dibuat seru sekali. Kompasianer akan merasakan nuansa karnaval yang begitu nyata dan mengingatkan masa kecil berada di kampung halaman.
Saya semakin yakin bahwa Kampoeng Tempo Doeloe memberi rasa tersendiri yang mengangkat budaya Indonesia. Tak hanya melestarikan warisan kuliner yang lezat, namun juga melestarikan kesenian Nusantara yang bernilai tinggi.
Ternyata, kemeriahan juga telah dipersiapkan untuk Fashion Festival dan Wine & Cheese Expo yang melengkapi semarak Jakarta Fashion & Food Festival 2017.
*Fashion Festival
Tahun ini juga dihadirkan bazaar fashion Indonesia (Fashion Village) yang telah digelar di Ballroom Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading, pada 18-26 April dan di The Forum, Mall Kelapa Gading 3 pada 20-30 April 2017. Selain menghadirkan 90 booth dari ragam koleksi busana ternama karya desainer Indonesia, acara ini juga telah diadakan beberapa lomba modeling dan fashion show.
*Wine & Cheese Expo
Bagi Kompasianer, pecinta keju dan wine, langsung saja mampir ke Wine & Cheese Expo yang berlokasi di Multi Purpose Hall, La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kompasianer bisa mencicipi variasi dairy products seperti keju, cokelat, buah, dan berbagai produk olahan lainnya yang dilengkapi wine berkualitas. Tepat di hari Sabtu, tanggal 6 Mei 2017 pukul 19.00 WIB juga akan digelar Wine Dinner bersama Chef Stefu Santoso (dari Yukmakan.com).
Lihat Lyfe Selengkapnya