Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Generasi Efisiensi Terbentuk Melalui Transaksi di Sakuku

30 Oktober 2016   23:30 Diperbarui: 31 Oktober 2016   00:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disadari atau tidak, saat ini, di seluruh negara belahan dunia manapun sedang mengarah ke zaman atau era tanpa uang tunai yang lebih dikenal dengan istilah asing cashless. Penggunaan uang tunai secara fisik (kertas & logam) akan semakin berkurang dan terbatas. Kita akan lebih banyak mempergunakan berbagai jenis transaksi berkartu seperti kartu debit/ATM, kartu kredit, atau transaksi berbasis digital. Dengan transaksi menggunakan metode pembayaran tersebut, potensi penyebaran dan peredaran uang palsu pun akan semakin terbatas. Pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat juga tidak akan lagi terhambat masalah transaksi manual yang lama dan beresiko tinggi karena kesalahan penghitungan.

Yah, kemajuan teknologi melalui tersedianya koneksi internet secara mobile setidaknya membuat kita lebih mudah bertransaksi digital. Financial Technology atau Fintech telah mengantar industri perbankan kepada tatanan yang lebih memudahkan para nasabah dalam melakukan transaksi keuangan. Selain itu, faktor keinginan masyarakat kekinian secara individu juga lebih suka menggunakan smartphone disetiap kesempatan. Dibandingkan mereka harus membawa uang tunai dalam jumlah yang banyak, terkadang membuat ribet, mudah sobek, lecek atau basah jika terkena air, rawan tindak kriminal seperti hilang, dicuri, dan masih banyak lagi resikonya. Untuk itu, aku membuka account virtual baru demi menjalani hari demi hari tanpa uang tunai, salah satunya dengan Sakuku.

Sakuku itu sejenis uang elektronik (eMoney) yang dapat digunakan bertransaksi melalui aplikasi smartphone dalam melakukan pembayaran belanja, pengisian pulsa dan transaksi perbankan lainnya dari Bank Central Asia. Aplikasi Sakuku tergolong praktis karena hanya menggunakan nomor handphone sebagai bukti kepemilikan Sakuku. Layanan perbankan ini sudah jelas membuat nasabah semakin bahagia di era digitalisasi. Nasabah akan semakin dimanjakan dengan perangkat mobile device yang membuat mereka bisa melakukan transaksi tanpa harus datang ke bank.

Berikut ini aku share, bagaimana cara supaya kita bahagia hidup tanpa uang tunai.

Pertama, download atau unduh terlebih dahulu aplikasi Sakuku pada Google Play Store atau App Store. Pastikan smartphone kamu Android (OS 4.0 ke atas) atau iPhone (iOS 7.1 ke atas). Setelah itu, buka aplikasi-isi data diri-dan lakukan verifikasi. Buat PIN Sakuku dalam 6 digit angka. Terakhir, Sakuku akan aktif dan kita bisa langsung top up dengan maksimum saldo Rp. 1.000.000,-. Top-up saldo jelas jauh lebih gampang daripada produk non tunai lainnya dan saldo bisa di top-up dari ATM BCA, gratis tanpa biaya!.

Dengan bertransaksi menggunakan Sakuku, aku juga bisa belajar memanage uang seperlunya sesuai kebutuhan. Keren kan pastinya!. Aku sadar untuk mencari uang itu butuh pengorbanan. Terkadang, jika ada uang tunai di tangan, aku langsung membelanjakan habis seketika saja. Ada saja pengeluaran yang tak terduga. Akhirnya, setelah mengenal aplikasi Sakuku, aku bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Lalu, menu apa saja sih yang ada di Sakuku?.. Kuy, kita kepoin*

Dari tampilan menu pada gambar di atas, aku sering bayar belanja menggunakan aplikasi Sakuku. Ternyata, cara transaksinya mudah loohhh. Cara bayarnya unik!. Kita tinggal scan QR Code yang diberikan merchant menggunakan aplikasi Sakuku, masukkan pin Sakuku yang kita punya dan "ting"!, pembayaran langsung terkonfirmasi dimerchant-nya. Setelah berhasil akan muncul tulisan ‘Transaksi Berhasil’ dan jumlah saldo yang terpotong. Adapun merchant-merchant yang biasanya aku gunakan untuk transaksi pembayaran dengan aplikasi ini, diantaranya merchant online (kaskus.co.id – bhinneka.com – blibli.com) atau merchant offline (CGV Blitz & Haagen Dazs). Selain yang aku tadi sebutkan, masih banyak lagi loh merchant lain yang sudah bekerja sama.

Selain menggunakan menu belanja, aku juga sering menggunakan menu isi ulang pulsa yang selalu menarik perhatian. Menu ini biasa aku gunakan malam hari saat pulsa sudah menipis, apalagi kuota sudah tampak tiris. Kan gak mungkin, aku keluar malam hari, nanti bisa jadi tragedi pembegalan lagi.. hihihi*

Anyway, jujur saja kalau aku puas menggunakan Sakuku!. Hal ini sungguh berbeda dengan uang elektronik lain yang terlalu sering membuat keki karena banyak merchant yang menolak dengan alasan klasik. Pendekatan yang ditawarkan oleh BCA untuk nasabahnya menggunakan fitur produk Sakuku ini sangat berkualitas, apalagi untuk aku yang masih berjiwa muda. Terima kasih BCA atas komitmennya memberikan pelayanan terbaik dalam bertransaksi non tunai.

Aku jadi merasa menjadi bagian dari generasi kekinian yang bisa ikutan booming dengan fenomena cashless society (generasi masyarakat tanpa uang tunai). Golongan masyarakat yang semakin terbiasa dengan gaya hidup semudah menyentuhkan jari ke layar smartphonenya masing-masing untuk sekedar bertransaksi. Sebut saja, aku bagian dari generasi efisiensi yang menghadapi hari demi hari tanpa uang tunai. Dan akhirnya, Sakuku bisa membuat hangout aku makin all out.There will be a time – I don’t know when, I can’t give you a date – when physical money is just going to cease to exist. Robert Reich (ahli ekonom Amerika)*

URL Akun FB : https://www.facebook.com/achmad.humaidy

URL Akun Twitter : https://twitter.com/me_idy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun