Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Desain & Animasi Bagai Kolaborasi Kreativitas Tanpa Batas

19 Desember 2015   17:55 Diperbarui: 2 Januari 2016   11:25 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan industri kreatif pada bidang animasi sudah semakin meluas dan semakin banyak animator-animator dari Indonesia yang semakin handal dalam membuat design & film animasi. Beberapa film animasi asing yang sedang beredar di Indonesia bahkan dibuat oleh animator Indonesia. Mungkin saja jenis usaha animasi yang mengemas dalam bentuk industri di Indonesia masih sangat sedikit. Sebut saja yang paling tenar yaitu HelloMotion Academy yang menyediakan jasa edukasi animasi untuk mewujudkan impian Kompasianer menjadi seorang animator.

Sabtu yang lalu, di Piazza Gandaria City dalam perhelatan akbar #Kompasianival2015 saya berkesempatan menjadi moderator dalam sesi Blogshop: Indonesia Juara Kreatif bersama Mas Wahyu Aditya yang akrab disapa Mas Wadit. Ia dikenal sebagai animator, pemilik HelloMotion Academy, dan penggagas acara HelloFest yang selalu dekat dengan generasi muda nan kreatif. Dalam sesi ini, ia juga memutarkan sebuah film animasi pemenang HelloFest yang berjudul Songgo Rubuh. Film ini berhasil mempromosikan pop culture Indonesia yang dikemas tanpa dialog atau visual yang menggurui.

Komitmen Mas WaDit dalam bidang animasi memang layak kita apresiasi. Namun, kita lihat perkembangan industri animasi di Indonesia seolah tiada mendapat dukungan para pemangku kepentingan film animasi nasional. Kondisi demikian tampak pada rendahnya harga beli film animasi yang mengubur jutaan kreasi para animator Indonesia tanpa keuntungan yang tak sebanding dengan spot iklan stasiun televisi.

Belum terstrukturnya industri animasi di Indonesia juga berakibat pada minimnya kualitas para animator Indonesia. Survivor kelompok 'industri' animasi seakan mati suri. Profesi animator hanya disandang beberapa saat saja sewaktu mengerjakan 'project' dan setelah itu profesi ini digeluti sebagai side job yang mengharap donasi dari klien.

Kemandirian produksi pun belum terjadi begitu signifikan pada film animasi Indonesia. Profesi animator juga 'belum dipercaya' sebagai media ekspresi kreatif sekaligus sebagai profesi yang bisa menjadi ladang pencarian nafkah. Animator dipandang menjadi pekerjaan masa senggang. Banyak animator yang lebih suka bekerja sendiri sehingga tidak tercipta kolaborasi kreatif yang mumpuni. Dalam konteks ini, animator terkadang lebih senang membuat karya animasi yang ditujukan untuk lomba animasi saja.

 'Yah, walaupun industri animasi sudah terlihat  berkembang tapi kenyataannya masih ada kendala yang dihadapi. Entah dari sisi tenaga pembuatnya atau alat teknologi yang kurang mendukung dunia animasi di Indonesia'. Meskipun demikian, saya percaya Mas WaDit bersama HelloMotion Academy mampu memajukan industri animasi Indonesia. Komitmen mereka akan mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang kreatif dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. Sudah waktunya kita asah pola pikir kreativitas kita agar realisasi imajinasi yang dimiliki setiap individu akan menjadi nyata tanpa batas.

AYO, BERANTAS BUTA VISUAL*

  [caption caption="On The Stage"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun