Mohon tunggu...
Achmad Hafizh
Achmad Hafizh Mohon Tunggu... -

i'm not handsome

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ingat, Ini Indonesia Bung!

9 Desember 2011   17:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:37 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia Negeri Besar  Berpulau ribuan dan lekat dengan budaya timur yang saat ini mendewakan uang. Di Indonesia semua hal bisa di beli dengan Uang, Hukum, Kemudahan, kebijakan bahkan cinta dan kasih sayang. Uang mendidik Sebagian Rakyat melihat seseorang pun dari Uang.

Banyak orang cerdas bahkan bisa di katakan jenius hanya saja masalah UANG masih belum memadai. sejenius apapun orang itu hanya akan di anggap orang yang biasa saja atau mungkin stratanya di anggap strata kaum bawah hanya karena si "Jenius" tidak memiliki uang banyak.

masalah pembuat "Kebijakan" : Tikus - Tikus yang berdiri di atas singgahsana Kekuasaan bangsa dengan mudah menutupi badannya yang Kotor dengan UANG. berapa kasus yang masih belum terungkap? berapa banyak orang yang bisa mengungkap akan tetapi mulutnya dan tangannya bahkan kakinya sudah di belenggu dengan Uang? mungkin cukup banyak.

Banyak masyarakat yang masih kurang dalam masalah keuangan di manfaatkan untuk pemilu. dengan memberi mereka uang agar dipilih untuk duduk di singgah sana kekuasaan. sesampainya di singgah sana apa yang para "tikus" lakukan mencari lubang untuk mencuri uang si pemilik bangsa (rakyat) agar modal kembali dan bahkan mendapatkan untung/

Masalah Hukum dan kemudahan :  Kasus penipuan, korupsi, pembunuhan, dan banyak kasus yang jika kasus kasus ini di lakukan oleh orang yang berkuasa atau orang yang memiliki "lembaran emas" maka MUNGKIN bisa lolos. secara awam mungkin seperti ini : masukan uang ke dalam amplop titipkan kepada si "pemain", lalu apa yang terjadi? masalah usai. dalam kasus pembunuhan saat semua selesai dengan uang maka itu bukti dimana Nyawa yang di berikan tuhan hanya 1 bisa di beli dengan uang. aku bertanya apa tuhan memberi nyawa untuk di perjual belikan? jawabannya TIDAK!!. maka jika ada orang yang menjual nyawa orang dalam pelicinan hukum di kasus - kasus pembunuhan.

Cinta dan kasih sayang : saat ini semua pemudi kebanyakan condong mencontoh sinetron. mari kita saksikan tanyangan di Indonesia. yang berlambang "R" ( Untuk kaula Remaja ) pasti acara / kisah / sinetron yang di dalamnya menggambarkan dimana masih remaja bawanya mobil, dandanan stylis, borju dan lain - lain. efek penggambaran sinetron yang menampakan sikap stylis dan Borju berdampak pada pemuda pemudi yang akhirnya kebanyakan terlihat lebih mementingkan style dan borju itu sendiri daripada beberapa hal yang mungkin lebih penting. efeknya lagi pada orang tua, masih banyak orang yang kurang mampu di Indonesia yang Kaya ini, banyak akhirnya orang yang kurang mampu untuk tampil stylis dan borju memaksakan diri walaupun keuangannya tidak memadai akhirnya mungkin terjadi tindak kejahatan seperti mencuri, jambret, dan lain lain. bahkan dalam mencari pendamping banyak yang melihat Hartanya bukan Usahanya mencari Harta  itu sama saja menikmati hasil jadi atau mau enaknya saja. kalo aku sendiri melihat banyak orang tua (yaa angkatan 50an - 70an lah) yang sukses di Indonesia ini mereka berjuang dari 0 (NOL) dan terus berusaha untuk meraih angka (10). yang terlihat si pria mencari nafkah dan si pendampingnya mensupport dan mendukung dalam banyak bentuk (siap dengan resiko apapun tentunya).

INGAT BUNG INI INDONESIA BUNG. kurasa di Indonesia dengan uang kita berjaya tidak dengan ilmu kita berjaya. gelar S1, S2, S3 semua dengan Uang yang tidak sedikit. dalam hal ilmu saya lebih senang budaya barat atau di Eropa. di Eropa saya melihat, membaca dan mendengar tentang Eropa mereka menghargai orang yang BerIlmu dan disana orang BerIlmu di biayai hidupnya dan pasti di HARGAI.

sampai saat ini aku hanya berkata INGAT BUNG INI INDONESIA, UANG YANG AKAN BICARA BUNG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun