Mohon tunggu...
Achmad Ghozali
Achmad Ghozali Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang Guru di SD Juara Bandung. saya senang menulis, bermain game, dan membuat desain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak-Anak Kelas 5 Membuat Alat Peraga Pernafasan

29 September 2022   13:49 Diperbarui: 29 September 2022   13:53 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak kelas 5 membuat projek tema 2 yaitu membuat model pernafasan perut dan dada.

Untuk kali ini setiap kelompok membawa bahan dan alat yang sama, yaitu gunting, balon 3, botol mineral bekas ukuran sedang, sedotan 2 buah yang bisa di bengkokkan, plastisin, karet gelang 2 dan solatip.

Setiap kelompok setelah melihat penayangan langkah kerja membuat model pada hari sebelumnya, saat akan memulai percobaan diberikan instruksi ulang oleh wali kelas cara membuat model pernafasan.

Semua terlihat serius dan memberikan ide juga mencoba membuat. Dalam beberapa puluh menit kelompok Shafa sudah selesai, " Bu, ini percobaan berhasil, pernafasan dada dan perut bisa terlihat perbedaannya", ujar Shafa.

Dan setelah memperagakan ke depan, memang benar akan tetapi ada kesalahan prosedur yaitu terbalik dalam memasangkan sedotan nya.
Dan hal ini di tanya oleh kelompok sebelahnya. " Bu, itu sedotan nya terbalik", ujar Faiza. " Tapi kenapa berhasil ya", tanya Faiza kembali. Disini terungkap anak-anak akan berpikir kritis dan menemukan sesuatu dari percobaan yang dibahas setelah semua kelompok presentasi.

Kelompok Faiza termasuk prosedurnya benar, akan tetapi balon penutup botol nya berlubang sehingga hanya bisa membuktikan pernafasan dada saja.
" Bu, yang pernafasan dada nya bisa " Ujar Faiza. Kelompok Faiza berusaha menambal balon yang bocor dan mempraktekkan pernafasan perutnya, akan tetapi tidak berhasil.

Ada juga kelompok Firyal, yang sampai jam istirahat pun masih terus berusaha ingin berhasil. Kelompok Firyal terkendala botolnya besar dan balonnya kecil jadi tidak dapat membuat model diafragma pada pernafasan perut.

Sedangkan kelompok yang lain menyerah, akan tetapi ada celetukan haidar, " Yah bu, gemana projek pertama gagal, sekarang gagal lagi" Ujar Haidar sambil menunduk.
Oleh bu Ratih di ingatkan bahwa dalam percobaan bisa berhasil atau gagal, akan tetapi tidak mempengaruhi penilaian. Yang penting langkah dan prosedur di jalani, dan tahu alasan gagalnya percobaan.

Selesai percobaan anak-anak diminta membersihkan kembali kelas. Dan beberapa antusias sampai membersihkan kaca kelas. Dan menyapu selasar kelas.  Alhamdulillah hari ini semua bersemangat. Semoga tetap senang dan semua aktif terlibat dalam percobaan walaupun banyak yang tidak berhasil, tetapi faham seperti apa model pernafasan perut dan dada juga cara kerja nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun