Pengawas Tempat Pemungutan Suara /PTPS memiliki peran penting didalam pelaksanaan pemilihan umum di negri kita. Aturan menge nai PTPS sendiri tertera dalam peraturan BAWASLU RI nomer 3 tahun 2022 yang disahkan oleh ketua BAWASLU, Rahmat Bagja pada September 2022.
Dalam buku panduan pengawas tps dijelaskan apa saja tugas, kewenangan, kewajiban dan larangan bagi anggota ptps demi terselenggaranya pemilihan umum yang aman dan tertib.
Berbeda dengan pemilu sebelumnya, pemilu 2024 ini anggota ptps dibekali dengan aplikasi digital SIWASLU 2024 yang diharapkan menjadi piranti yang mumpuni dalam pelaporan hasil pengawasan tiap anggota PTPS di lapangan.Â
Pengalaman beberapa orang teman yang menjadi anggota ptps mungkin dapat menjadi gambaran bahwa tugas seorang ptps itu tidak semudah yang sebagian orang bayangkan.Â
PTPS adalah unit terakhir dalam struktur organisasi BAWASLU yang menjadi ujung tombak pengawasan. Oleh karena itu kinerja seorang ptps berdampak signifikan pada hasil pelaksanaan pemilu secara keseluruhan.Â
Pemilu 2024 yang dilaksanakan pada Rabu 14 Februari menjadi catatan tersendiri pada pesta demokrasi kali ini. Dibeberapa titik lokasi,tps digenangi air hujan yang turun pada malam hari pencoblosan.Â
Penyakit menahun pada pada setiap gelaran pemilu yang entah kenapa, menurut catatan penulis lebih marak pada pemilu kali ini. Dari part logistik yang kurang pada satu tps dan berlebih pada tps lainnya, seperti surat suara, bantalan pencoblosan, segel kotak suara dan lainnya.Â
Dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan seorang ptps dituntut untuk bekerja cepat, tepat dan responsif. Bagaimana tidak, karena seorang ptps ditahbiskan sebagai ora-ng yang tahu segala hal dari A sampai z tenta-ng pemilu.Â
Anggota ptps berisikan orang dari lintas generasi, ada genzi yang cakap mengaplikasikan tekhnologi informasi, ada gen-y yang teliti dan detail, ada gen-x yang matang dan berwibawa.Namun mereka dihadapkan pada permasalahan yang sama: minimnya informasi panduan yang solid ketika menghadapi persoalan yang terjadi di lapangan.Â
Porsi terbesar dari permasalahan yang ptps rasakan adalah penggunaan aplikasi siwaslu. Dari awal pelaporan ptps melalui siwaslu sebelum hari H pencoblosan,server sudah ngos ngosan. Pelaporan kemudian dialihkan pada format lain. Hal itu berulang dan berlanjut sampai penghitungan hasil suara berakhir.Â
Apakah pelaporan hasil pengawasan itu sudah selesai seiring berakhirnya pemilu? Para anggota ptps itu masih stay di grup WA, karena mereka bertanggung jawab dan berdedikasi dengan tugasnya, dan siap menerima perintah meski sebagian dari mereka menerima hak mereka seminggu setelah pesta berakhir.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H