Mohon tunggu...
Achmad Fatkur Rachman
Achmad Fatkur Rachman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Inilah saya apa adanya, seorang anak laki-laki yang beruntung bisa menjadi seorang siswa Teknik Komputer & Jaringan - SMK Pelita Salatiga.\r\nTerimakasih kepada Allah SWT atas berkat yang telah diberikannya kepada saya, dimana doa saya telah Ia kabulkan, dan terimakasih kepada ibu dan bapak saya yang telah berjuang untuk menghidupi saya dan memberikan pendidikan kepada saya.\r\nTerimakasih kepada Alam Indonesia yang telah memberi saya ketenangan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sebuah Pertanyaan untuk Media di Indonesia

21 Maret 2014   04:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:41 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pikir sungguh miris di negeriku indonesia ini, apabila seseorang sudah mulai di bingkai dalam media meskipun dalam bingkai itu dia menjadi seseorang yang sangat menderita atau apalah karena suatu hal yang menimpa dirinya, maka seseorang itu akan menjadi layaknya seperti seorang bintang yang bersinar dilangit malam dengan begitu terangnya.
Ketika seseorang terkena kasus dan kemudian media membingkainya, maka kemudian seseorang itu akan mulai kebanjiran tawaran untuk menjadi bintang iklan atau mengisi acara-acara talkshow atau acara apalah...
Sebut saja mulai dari Manohara dengan kasusnya dengan kerajaan malaysia dulu, kemudian ada kasus si Subur dan Arya Wiguna, dan akhir-akhir ini kasus pembunuhan Ade Sara, dan masih banyak lagi kasus yang lain.
Nah dalam bingkai yang mengenai kasus pembunuhan Ade Sara ini, kali ini orang tuanya (Alm. Ade Sara) menjadi bintang iklan Tolak Angin, dengan membawa pesan moral katanya. "Memaafkan" (Saya baca di Kompas Online).
Okelah kalo dengan membawa pesan moral atau apalah bisa agak di maklumi (toh katanya juga gak mau dibayar ni orang tua Alm. Ade Sara), tapi yang gak bisa dimaklumki itu... Kenapa orang-orang yang telah terbingkai oleh media dengan masalah-masalahnya atau kasus-kasusnya bisa menjadi orang yang sangat dicari oleh media? Seakan media sangat haus akan informasi dan seakan media telah kehilangan akalnya, mereka selalu mengekspose sesuatu yang sebenarnya tidak haruslah dinikmati publik (masyarakat). Sebenarnya masyarakat itu tak butuh suatu hal yang terlalu berlebihan seperti ini, tapi kenapa media selalu melebih-lebihkan suatu kasus atau peristiwa?
Salah satu kasus lagi, diaman seorang pedangdut tanah air ini (sebut saja Siti Badriah) yang kecolongan saat dia ganti baju (katanya), kini dia akhirnya menjadi sosok pedangdut yang terkenal dan mulai manggung dimana-mana dan mulai menjadi host di berbagai acara yang bernuansa dangdut.

Pertanyaam saya :

Sebenarnya apa yang terjadi dengan media di negeri ini?

Kenapa media selalu membingkai sesuatu hal yang tidak baik kemudian dapat mendatangkan profit bagi seseorang yang telah dibingkainya?
Kenapa sangat besar pengaruh pembingkaian yang dilakukan media ini?

Seseorang, bisakah anda jelaskan kepada saya tentang pertanyaan saya ini?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun