Mohon tunggu...
Achmad Fadli
Achmad Fadli Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

football

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanamkan Nilai-Nilai ke Bhinnekaan dalam Kehidupan Mahasiswa

25 Juni 2024   21:08 Diperbarui: 25 Juni 2024   21:18 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

10. Membentuk Pemimpin yang Lebih Berwawasan Global: Mahasiswa yang terpapar pada nilai kebhinekaan akan lebih siap untuk menjadi pemimpin di era global yang kompleks ini. Mereka memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang tantangan dan peluang yang terkait dengan keragaman global, dan mampu mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan berdampak positif.

Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai langkah dapat dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi contohnya:

1. Pendidikan dan Kesadaran: Menyelenggarakan program pendidikan dan kampanye kesadaran tentang pentingnya kebhinekaan melalui seminar, diskusi, dan workshop.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler: Memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler yang mempromosikan kebhinekaan, seperti festival budaya, kelompok diskusi antaragama, dan klub bahasa.

3. Kebijakan Inklusif: Menerapkan kebijakan yang mendukung inklusivitas, seperti kebijakan penerimaan mahasiswa tanpa diskriminasi dan menyediakan fasilitas bagi mahasiswa dengan kebutuhan khusus.

4. Lingkungan yang Mendukung: Menciptakan lingkungan kampus yang ramah dan mendukung bagi semua mahasiswa, termasuk menyediakan ruang aman untuk diskusi dan mendengarkan berbagai pandangan.

Dalam konteks globalisasi dan kompleksitas masyarakat modern, nilai kebhinekaan bukan hanya sekadar konsep yang ideal, tetapi merupakan prasyarat untuk kemajuan yang berkelanjutan dan perdamaian yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pendidikan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan menanamkan nilai-nilai ini dalam hati dan pikiran mahasiswa. Melalui pendekatan holistik yang mencakup kurikulum akademis, kegiatan ekstrakurikuler, dan budaya kampus yang inklusif, institusi pendidikan tinggi dapat menjadi motor penggerak dalam membangun masyarakat yang lebih toleran, harmonis, dan maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun