10. Membentuk Pemimpin yang Lebih Berwawasan Global: Mahasiswa yang terpapar pada nilai kebhinekaan akan lebih siap untuk menjadi pemimpin di era global yang kompleks ini. Mereka memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang tantangan dan peluang yang terkait dengan keragaman global, dan mampu mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan berdampak positif.
Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai langkah dapat dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi contohnya:
1. Pendidikan dan Kesadaran: Menyelenggarakan program pendidikan dan kampanye kesadaran tentang pentingnya kebhinekaan melalui seminar, diskusi, dan workshop.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler: Memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler yang mempromosikan kebhinekaan, seperti festival budaya, kelompok diskusi antaragama, dan klub bahasa.
3. Kebijakan Inklusif: Menerapkan kebijakan yang mendukung inklusivitas, seperti kebijakan penerimaan mahasiswa tanpa diskriminasi dan menyediakan fasilitas bagi mahasiswa dengan kebutuhan khusus.
4. Lingkungan yang Mendukung: Menciptakan lingkungan kampus yang ramah dan mendukung bagi semua mahasiswa, termasuk menyediakan ruang aman untuk diskusi dan mendengarkan berbagai pandangan.
Dalam konteks globalisasi dan kompleksitas masyarakat modern, nilai kebhinekaan bukan hanya sekadar konsep yang ideal, tetapi merupakan prasyarat untuk kemajuan yang berkelanjutan dan perdamaian yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pendidikan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan menanamkan nilai-nilai ini dalam hati dan pikiran mahasiswa. Melalui pendekatan holistik yang mencakup kurikulum akademis, kegiatan ekstrakurikuler, dan budaya kampus yang inklusif, institusi pendidikan tinggi dapat menjadi motor penggerak dalam membangun masyarakat yang lebih toleran, harmonis, dan maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H