Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Status Whatsapp Terakhir

12 Desember 2019   09:09 Diperbarui: 12 Desember 2019   09:22 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak. Kau, Barjana. Lelaki brengsek yang memutus cintaku sesudah kau dinikahkan ayahmu dengan Surtini, anak juragan mebel. Lelaki yang membuat anak penjual tiwul ayu ini bertaruh nasib di Jakarta karena kemiskinannya."

"Aku tidak sebrengsek yang kau kira, Dar." Barjana menggenggam jari jemari Darsini erat-erat. "Aku ingin menebus kesalahanku denganmu di masa lalu. Aku ingin menebus kesalahan Darmaji anakku yang telah menghilangkan uangmu. Aku ingin menikahimu."

Darsini melepaskan jari-jemarinya dari genggaman Barjana. Berdiri. Meninggalkan Barjana. Meninggalkan rumah yang masih beraroma bunga tabur dan kemenyan. Berjalan di bawah cahaya purnama. Bayangannya lenyap di balik tikungan jalan yang lengang kendaraan.

Barjana yang mengikuti Darsini kehilangan jejak. Sepulang di rumah sewaktu matahari awal Desember terbit, ia mendengar kabar dari orang-orang kalau Darsini bunuh diri di kuburuan Darmaji seusai menulis status di WhatsApp, "Aku ingin hidup damai di surga di sisi kekasihku. Darmaji."

Taman Kuliner Wonosari, 1 Desember 2019

- Sri Wintala Achmad -

Cerpen ini dimuat di Kedaulatan Rakyat Minggu, 8 Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun