Kamiyati bisa mengreasi beberapa gendhingan, salah satunya mengadaptasi beberapa lagu yang sedang populer dengan mengganti lirik sesuai konteks lokasi pementasan. Seperti saat pentas di lokasi pesantren, ia memainkan lagu Islami seperti Lingsir Wengi, Kecipir, Tamba Ati, atau Dhandanggula Mauludan. Kreasi lainya yaitu menciptakan lagu pembuka pentas bertajuk Mars Surak-Surak yang diadopsi dari bentuk tembang budhalan wayang kulit.
Dari Pandangan hingga Pengembangan
DALAM menekuni kesenian lengger, Kamiyati memiliki pandangan, yakni: pertama, lengger merupakan media ekspresi estetis yang diharapkan dapat dinikmati semua orang. Dengan demikian, seorang penari lengger harus prima sewaktu pentas. Selain itu, kualitas sajian baik tarian, teknik vokal, rias, kostum, tata panggung, teknik iringan, lighting, maupun sound system harus dijaga.
Kedua, berkesenian lengger merupakan satu lahan profesi yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan.
Ketiga, penari lengger dimaknai sebagai seorang yang berupaya mengaktualisasikan dirinya. Karenanya, memresentasikan lengger bukan sekadar sebagai hiburan namun menjadi ruang yang lebih kritis tentang identitas, tradisi, modernitas, dan sejarah tari di Indonesia.
Berpijak pada pandangan yang dimilikinya, Kamiyati dalam berkesenian senantiasa bertujuan memerkenalkan lengger di lingkup masyarakat lebih luas. Ia mbarang (ngamen) dari desa ke desa. Menurutnya, mbarang dapat dimaknai sebagai salah satu ritual yang harus dilakukan oleh calon lengger guna menghilangkan sebel puyeng (kesialan) atau sambikala (cobaan hidup) yang bersumber dari kekuatan gaib.
Sesudah mbarang, Kamiyati melakukan pentas gebyak (pentas pertama kali) dengan tujuan mengukuhkan dirinya sebagai lengger. Dari pentas gebyak itulah, ia mulai dikenal oleh masyarakat. Untuk lebih memopulerkan seni lengger, ia pula membuat rekaman kaset, CD, dan DVD yang dipublikasikan melalui  media sosial seperti youtube. [Sri Wintala Achmad, Nuryanto]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI