Bagi putra raja, terutama putra mahkota yang dipersiapkan untuk menjadi raja, belajar sejak kecil pada seorang guru bela diri, brahmana, pertapa, dan pujangga menjadi suatu kewajiban. Hal ini dimaksudkan agar sang putra mahkota tersebut kelak menjadi raja yang sakti mandraguna, bijak di dalam melakukan pemerintahan, dan selalu taat pada perintah Tuhan.
Dari uraian di muka dapat disebutkan bahwa tujuan belajar menurut orang Jawa yakni untuk membangun jiwa dan raga manusia. Dengan demikian, manusia yang belajar akan menjadi tangguh di dalam menghadapi segala persoalan di dunia. Selain itu, manusia akan menjadikan ilmu pengetahuan yang diperolehnya di dunia sebagai bekal untuk hidup di alam kelanggengan.
Dengan belajar, manusia tidak diharapkan sekadar menjadikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari seorang guru tidak semustinya dijadikan sebagai modal untuk memerkaya diri. Mengingat harta benda yang diperoleh tidak bersifat langgeng. Sebab itu, tujuan belajar lebih dijadikan bekal untuk menapaki kehidupan di alam kelanggengan dan bukan kehidupan di dunia yang hanya bersifat sementara. [Sri Wintala Achmad]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H