/2/
puisi tak lebih penjara kata-kata
tak seorang mau mengunjunginya
Â
puisi serupa pertapa di lambung gua
berparas bayi bernasib orang buangan
Â
puisi tak ubah lempengan prasastiÂ
dibangun megah di tengah makam tua
Â
-Sri Wintala Achmad-
SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.
/2/
puisi tak lebih penjara kata-kata
tak seorang mau mengunjunginya
Â
puisi serupa pertapa di lambung gua
berparas bayi bernasib orang buangan
Â
puisi tak ubah lempengan prasastiÂ
dibangun megah di tengah makam tua
Â
-Sri Wintala Achmad-